TTU Terkini
Diduga Sarat Intervensi, Warga Desa Humusu Protes Rekrutmen Tenaga Kerja di Pelabuhan Wini
Mereka bahkan menyebut Syahbandar Pelabuhan Wini diduga mengintervensi rekrutmen hingga meloloskan mayoritas pekerja dari luar daerah.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Puluhan pemuda dan warga Desa Humusu Wini memprotes proses perekrutan tenaga kerja di Pelabuhan Wini yang diduga sarat diskriminasi. Masyarakat bahkan menuding rekrutmen tenaga kerja di pelabuhan tersebut dibalut permainan kotor.
Pasalnya, putra daerah yang berdomisili di wilayah Desa Humusu Wini tidak diprioritaskan dalam rekrutmen tersebut. Hal ini mengundang gelombang protes dan kekesalan para pelamar dan warga yang berasal dari desa di perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse itu.
Kekecewaan tersebut berujung aksi protes langsung di Pelabuhan Wini oleh para pemuda dan warga Kamis, 25 September 2025 lalu. Mereka menuding rekrutmen tenaga kerja di pelabuhan tersebut mengabaikan warga lokal.
Mereka bahkan menyebut Syahbandar Pelabuhan Wini diduga mengintervensi rekrutmen hingga meloloskan mayoritas pekerja dari luar daerah. Di sisi lain, para pemuda yang berdomisili di Desa Humusu Wini tidak diakomodir.
Saat diwawancarai, Senin, 29 September 2025, Koordinator Aksi, Alfons Ranu menegaskan dugaan intervensi dalam proses rekrutmen tenaga kerja di Pelabuhan Wini menjadi pemicu gelombang protes ini terjadi.
Masyarakat bahkan kaget ketika mereka secara tiba-tiba mendengar hasil seleksi tersebut diumumkan. Mirisnya, mereka tidak pernah mendengar sosialisasi dari pihak pelabuhan perihal rekrutmen ini.
"Lebih parah lagi, banyak orang luar, bahkan dari Kupang, yang diterima. Sementara putra daerah hanya jadi penonton. Ini ketidakadilan yang kami tolak keras," bebernya.
Baca juga: LAKMAS CW NTT Minta DPRD TTU Jangan Buta dan Tuli Soal Nasib 1200 Calon Penerima KIP Kuliah
Kekecewaan masyarakat dan para pemuda memuncak ketika permintaan dialog bersama Syahbandar Pelabuhan Wini batal dilaksanakan lantaran yang bersangkutan tidak berada di tempat. Pasalnya, mereka berupaya membicarakan hal ini dengan baik-baik melalui dialog.
Hal ini juga mengakibatkan kecurigaan pemuda dan warga soal dugaan intervensi perekrutan tenaga kerja di Pelabuhan Wini kian mengerucut.
“Kalau beliau menghindar, berarti ada sesuatu yang disembunyikan,” ungkapnya.
Alfons menegaskan, pihaknya dan warga Desa Humusu Wini akan mengawal persoalan tersebut hingga menuai kejelasan dan menjawabi rasa keadilan pemuda dan masyarakat setempat.
Pasalnya, dalam tuntutan tersebut, mereka meminta agar pihak Pelabuhan Wini memprioritaskan warga Desa Humusu Wini untuk menduduki posisi tenaga kerja non-teknis di Pelabuhan Wini. Keputusan ini dinilai sebagai penghargaan terhadap keberadaan pelabuhan di atas lahan milik leluhur mereka.
Mereka juga meminta pemerintah daerah sampai pemerintah pusat memberikan perhatian khusus dalam upaya membongkar praktek rekrutmen yang dinilai sarat intervensi dan kolusi.
Apabila tuntutan dan permintaan mereka tidak diakomodir, ujar Alfons, mereka mengancam akan kembali menggelar aksi dengan jumlah massa yang lebih banyak.
Hingga berita diturunkan POS-KUPANG.COM, sedang berupaya mengkonfirmasi Syahbandar Pelabuhan Wini soal aksi protes dan tudingan warga dan pemuda Desa Humusu Wini soal proses rekrutmen yang sarat kejanggalan ini. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
LAKMAS CW NTT Minta DPRD TTU Jangan Buta dan Tuli Soal Nasib 1200 Calon Penerima KIP Kuliah |
![]() |
---|
DPRD Minta Pemkab TTU Tinjau Kembali Keputusan Pembatalan Kelulusan 192 Calon PPPK Tahap II |
![]() |
---|
Bupati TTU Pastikan Tidak Kembalikan ke Jabatan Semula Pejabat Eselon II yang Dinonjobkan |
![]() |
---|
PDAM Tirta Cendana Luncurkan Promo Pemasangan Meteran Air Murah |
![]() |
---|
Pemkab TTU Akan Berikan Bantuan Perlengkapan Sekolah Gratis ke Siswa SD dan SMP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.