TTS Terkini

Upaya Menuju TTS Tangguh Pangan, Dinas TPHP TTS Rancang Proyek Perubahan

Meski begitu, Jacob menyebutkan, pengelolaan potensi ini belum maksimal khususnya pengelolaan lahan. Ada sekitar dua ribu hektar lahan kering

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
Plt. Kadis TPHP menyampaikan proyek perubahan menuju TTS tangguh pangan 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) membuat rancangan proyek perubahan sebagai salah satu langkah agar Kabupaten TTS tangguh pangan

Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas TPHP, Jakob Benu, S. T., MT, di Aula Mutis pada Rabu (17/9/2025). Dengan tangguh pangan, maka ada transformasi sistem kemandirian pangan yang harus berbasis lokal. 

"Proyek perubahan ini merupakan satu langkah untuk bagaimana kita di Kabupaten TTS menuju tangguh pangan. Dengan tangguh pangan ini maka ada transformasi sistem kemandirian pangan yang harus berbasis lokal, inklusif dan berkelanjutan," ungkapnya. 

Menurutnya, hal ini sangat penting karena sesuai dengan undang-undang nomor 7 Tahun 1996 tentang ketahanan pangan. Ketersediaan pangan merupakan strategi untuk meningkatkan ekonomi dan ada kestabilan sosial. 

"Saat ini peran pertanian sangat penting untuk mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat. TTS sendiri memiliki banyak potensi unggulan, seperti padi, palawija seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan tanaman multikultur serta tanaman perkebunan," ungkapnya. 

Meski begitu, Jacob menyebutkan, pengelolaan potensi ini belum maksimal khususnya pengelolaan lahan. Ada sekitar dua ribu hektar lahan kering yang tidak dimanfaatkan.

"Berdasarkan data yang ada maka kondisi Kabupaten TTS dari lahan basah saat ini tercatat 10.399 hektare. Fungsional yang diolah hanya 7.540 hektare. Masih ada gap 2.779 hektare di lahan sawah, " jelasnya. 

Untuk lahan kering, ada sekitar 207.528 hektar yang menjadi lahan potensial, namun baru diolah seluas 145.390 hektare. Dan lahan seluas 61.176 hektare belum dioptimalkan. 

"Oleh karena itu dengan kegiatan hari ini, melalui pertemuan hari ini, bersama para camat, kepala desa, lurah sekabupaten TTS, juga bupati, wakil bupati dan sekda, ini menjadi penting bagi perangkat desa ketahu karena desa ini memiliki alokasi 20 persen untuk kegiatan pemberdayaan ekonomi," ungkapnya. 

Baca juga: Tunggakan PBB Mencapai Rp 1,6 M, Bupati TTS Kasih Tenggak Waktu

Menurutnya, pemberdayaan ekonomi dapat ditunjang jika ada kobalorasi bersama antara Dinas TPHP bersama desa, dimana dana desa akan dialokasin ke semua kecamatan dan desa, maka akan berdampak pada peningkatan kemandirian pangan. 

"Jadi dengan kegiatan pemberdayaan ekonomi ini ditunjang, kita ada kolaborasi bersama antara Dinas TPHP dan juga Dana Desa yang akan dialokasikan di semua kecamatan dan desa, maka sangat kita yakin bahwa kita akan tangguh pangan. TTS akan tangguh pangan dan akan ada kemandirian pangan. Dan dengan kemandirian ini maka swasembada pangan akan kita capai, " tegasnya optimis. 

Namun disisi lain, alokasi pupuk setiap tahunnya tinggi, namun masyarakat kurang berminat pada pupuk yang disiapkan. Ia menyampaikan pada Tahun 2023 alokasi pupuk total 4.000 ton. Tahun 2024 itu alokasi 5.800 ton, dan Tahun 2025 itu alokasi 3.000 ton. 

"Dari tiga tahun terakhir tercatat tidak capai 50 persen masyarakat dapat memanfaatkan peluang ini. Sehingga harapan kita lewat kepemimpinan Bapak Bupati dan Wakil Bupati di masa kepemimpinan ini dengan visi-misi untuk meningkatkan program ketahanan pangan, Swasembada pangan ini maka kita akan memacu masyarakat untuk bagaimana pupuk yang dialokasikan oleh pemerintah pusat itu harus segera dialokasikan, " ungkapnya. 

Tak hanya itu, dalam proyek perubahan ini, Dinas TPHP secara serius akan mengembangkan kopi sebagai komoditi unggulan. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved