Manggarai Timur Terkini

Merawat Akal di Lapangan Olahraga

Penampilan peserta  memperlihatkan kapasitas diri sesungguhnya. Bagaimana mengolah si kulit bundar untuk menjebol gawang lawan.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Kompetisi liga pelajar tingkat Kecamatan Borong. 

POS-KUPANG.COM - Mbeling, Jalan Nendong, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, selama pekan ini menggeliat.

Di sela-sela sibuk panen cengkeh urat-urat tegang diajak lentur. Bukan karena terusik, melainkan semburan  aroma sedap yang menguap mesra. Aroma itu menusuk  rasa meresap dalam bilik jiwa, sehingga tergoda untuk menghirupnya. 

Aroma itu meluap dari lapangan sepak bola dan bola voli  Paroki Mbeling. Di sana sedang berlangsung kompetisi liga pelajar tingkat Kecamatan Borong. Siswa-siswi SMA sedang bertarung energi daya juang dan kiat akal meraih juara.

Mereka bertarung untuk level yang lebih tinggi. Bagi yang berhasil akan naik kelas. Berkompetisi dengan peserta dari kecamatan lain yang bakal berlangsung di Benteng Jawa, Kecamatan Lamba Leda, Oktober mendatang.

Penampilan peserta  memperlihatkan kapasitas diri sesungguhnya. Bagaimana mengolah si kulit bundar untuk menjebol gawang lawan.

Sebanyak sepuluh sekolah bertarian di panggung terbuka itu dengan indah dan lincahnya. Mempertontonkan kapasitas diri di bidang olahraga sehingga kompetisi berlangsung seru, menarik,dan memuaskan untuk ditonton.

Anak-anak usia lepas landas itu sudah memperhitungkan bagaimana terampil berolahraga. Ada kehendak nian merawat akal, melenturkan emosi dan merayakan kapasitas diri di bidang olah tubuh itu.

Mereka tidak sekadar  berkompetisi, melainkan juga sedang belajar artinya berkompetisi secara fair. Jujur. Belajar untuk menerima hasil. Bukan karena kalah bersaing, tetapi peserta dari sekolah-sekolah lain lebih berkapasitas.

Lebih tekun melatih diri, mengolah potensi di bidang olahraga. Sportivitas dijunjung tinggi sehingga tidak ada riak-riak berarti. Kecuali benturan fisik karena merebut bola, itu lumrah untuk pertandingan sepak bola.

Di lapangan bola voli juga demikian. Tidak ada ekspresi berlebihan, kecuali mempertontonkan kecerdikan dan kecerdasan akal bagaimana nilai suatu perjuangan untuk mengharumkan nama sekolah masing-masing. 

Menurut Ketua MKKS Kecamatan Borong, Konstantinus Rada, S.Pd, liga pelajar  merupakan ritual tahunan. Liga ini berlangsung untuk berkompetisi ke level yang lebih tinggi hingga ke pusat Jakarta sana.

Namun untuk wilayah Manggarai Timur mimpi berkompetisi ke level nasional hanya sebatas angan-angan. Sudah jadi penyakit kronis yaitu kekurangan  dana.

Baca juga: UPTD Puskesmas Borong Manggarai Timur Gelar Konsultasi Publik

Hambatan tersebut menjadi gulma setiap tahun sehingga peserta dari Manggarai Timur selalu kandas  untuk melangkah lebih jauh. Niat, hasrat dan impian terpaksa mendarat di ajang kompetisi  level bawa saja.

Meski demikian sebagai bentuk pembinaan karkater, liga pelajar tetap berlangsung  setiap tahun di tingkat rayon masing-masing. Sekolah yang meriah prestasi berkompetisi dengan sekolah lain dari rayon lainnya.

“Hampir setiap tahun kami gelar LPI ini. Ya sampai di tingkat kabupaten saja. Kami tidak bisa kirim peserta ke level yang lebih tinggi karena keterbatasan dana,” katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved