Human Interest Story

FEATURE: Sinema Rakyat Mawatu Hadirkan Bioskop Pertama di Flores 

KOLABORASI Mawatu Labuan Bajo, Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf), dan BPOLBF membuka ruang kreatif dan apresiasi

|
POS-KUPANG.COM/HO
Flyer Sinema Rakyat yang akan tayang di Mawatu, Labuan Bajo 

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Kolaborasi Mawatu Labuan Bajo, Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf), dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) membuka ruang kreatif dan apresiasi bagi industri kreatif lokal. 

Hal itu dibuktikan melalui kehadiran sinema rakyat yang dihadirkan Labuan Bajo Creative and Film Week pada 14 sampai 15 November 2025 di Area Amphitheater Kawasan Mawatu, Labuan Bajo, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo. 

Kegiatan yang menjadi wadah apresiasi bagi insan film dan pelaku industri kreatif lokal ini diharapkan dapat menghadirkan pengalaman baru bagi masyarakat Labuan Bajo untuk menikmati tontonan sinema outdoor. 

Di lain sisi, kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata dukungan terhadap pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo, yang menjadi salah satu fokus utama dalam membangun ekosistem budaya dan hiburan yang berkelanjutan. 

Sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Prioritas Nasional (DPSP), Labuan Bajo memiliki potensi besar dalam pengembangan industri kreatif, termasuk film yang berperan penting sebagai media promosi, dokumentasi, dan pelestarian budaya lokal. 

Namun, ruang apresiasi film di kawasan ini masih terbatas. Melalui Sinema Rakyat, Mawatu, Kemenekraf, dan BPOLBF bersama para mitra terkait lainnya berupaya menghadirkan ruang bersama yang mempertemukan sineas, budaya, dan masyarakat dalam satu perhelatan yang inklusif, edukatif, dan menghibur. 

Kolaborasi ini sejalan dengan visi bersama untuk menjadikan Labuan Bajo bukan hanya sebagai destinasi wisata kelas dunia, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kreatif dan ruang berekspresi bagi komunitas lokal. 

Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk memperluas akses masyarakat terhadap karya-karya perfilman nasional, sekaligus mendorong minat dan apresiasi terhadap seni sinematografi Indonesia. 

Kepada Pos Kupang, Kamis (13/11/2025), Direktur Mawatu, Heryanto Kurniawan, menyampaikan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan visi Mawatu sebagai ruang kreatif dan rekreasi yang mengedepankan nilai kebersamaan dan pengalaman bermakna. 

"Mawatu hadir untuk menjadi tempat di mana setiap momen santai terasa istimewa, bersama orang-orang yang berarti. Dukungan kami terhadap Sinema Rakyat adalah bagian dari komitmen menghadirkan pengalaman yang mempererat kebersamaan tersebut,” jelas Heryanto. 

Lebih lanjut, Heryanto menambahkan, Sinema Rakyat menjadi contoh konkret sinergi antara pelaku industri kreatif lokal, pemerintah, dan masyarakat. 

“Dengan menonton bersama di ruang publik yang inklusif seperti Mawatu, kami berharap masyarakat dapat menikmati film sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan hanya tontonan, tetapi juga ruang temu dan dialog budaya. Melalui penyelenggaraan ini, kami ingin berkontribusi dalam membangun kesadaran bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki hubungan yang saling menguatkan,” ungkapnya. 

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, juga menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ekosistem kreatif dan budaya di Labuan Bajo. 

“Film adalah bahasa universal yang mampu menyampaikan pesan budaya dan nilai-nilai lokal dengan cara yang menyentuh. Sinema Rakyat menjadi momentum untuk menumbuhkan budaya menonton sekaligus memperkuat identitas daerah melalui karya film,” ujar Marhen. 

Festival yang berlangsung selama dua hari secara gratis ini menargetkan 1.500 penonton dari berbagai kalangan, mulai dari orang tua, anak-anak usia 6 tahun sampai 12 tahun, hingga wisatawan yang sedang berkunjung ke Labuan Bajo. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved