Pahlawan Nasional

Pemprov NTT Dukung Frans Seda Jadi Pahlawan Nasional, Wagub: Semoga Pemerintah Pusat Memahami

Wagub NTT, Johni Asadoma mengatakan, Frans Seda merupakan salah seorang tokoh nasional yang berjasa dalam pembangunan nasional

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/DOK
Tokoh nasional asal NTT Fransiscus Xaverius Seda atau Frans Seda. Namanya masuk dalam 40 nama yang diserahkan Kemensos kepada Dewan GTK sebagai calon pahlawan nasional. 

Adapun Frans Seda yang lahir di Maumere Flores pada 4 Oktober 1926 merupakan seorang politisi, menteri, tokoh gereja, pengamat politik, dan pengusaha nasional.

Dalam pemerintahan, posisi yang pernah diembannya antara lain adalah Menteri Perkebunan dalam Kabinet Kerja IV (1963-1964) dan Menteri Keuangan (1966-1968) sewaktu awal Orde Baru, serta Menteri Perhubungan (1968-1973) dalam Kabinet Pembangunan I.

Adapun awalnya setelah mengenyam pendidikan di Belanda, Frans Seda merintis berdirinya Universitas Katolik Atma Jaya. Universitas yang resmi berdiri pada 1 Juni 1960.

Di tengah-tengah kesibukan merintis universitas tersebut, Frans Seda ditunjuk oleh Presiden ke-1 Soekarno menjabat sebagai Menteri Perkebunan (1964-1966) pada usia 38 tahun.

Pada masa awal pemerintahan Soeharto, Frans Seda ditunjuk sebagai Menteri Keuangan pada (1966-1968). Kala itu, Frans Seda langsung dihadapkan dengan situasi perekonomian negara yang mengalami kekacauan. Terlebih, inflasinya menyentuh angka 1.136,25 persen. 

Saat menjabat sebagai Menteri Keuangan, Frans Seda mendaftarkan kembali Indonesia sebagai anggota Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) setelah inflasi besar-besaran tersebut. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan deregulasi dan liberalisasi pasar. 

Frans Seda juga memegang prinsip "anggaran berimbang" untuk menyeimbangkan ekonomi Indonesia yang tengah terpuruk. Prinsip itu bertujuan agar pengeluaran dan pendapatan negara dibuat seimbang. Bila pendapatan terbilang jauh lebih sedikit daripada pengeluaran, maka defisit dapat ditanggulangi dengan pinjaman luar negeri. 

Selepas menanggalkan jabatannya sebagai Menteri Keuangan, Frans Seda mendapat kepercayaan dari Soeharto sebagai Menteri Perhubungan dan Pariwisata sejak 1968 hingga 1973.

Pada 1998, Frans Seda menjadi penasihat bidang ekonomi Presiden ke-3 B.J. Habibie dan tahun berikutnya menjadi penasehat Wakil Presiden ke-8 Megawati Soekarnoputri. 

Frans Seda wafat pada 31 Desember 2009 dalam usia 83 tahun dan dimakamkan di San Diego Hills. karena kepiawaiannya dalam politik dan pemerintahan, dia dijuluki Jembatan Indonesia dari Timur. (*/ian)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved