NTT Terkini

Penyaluran KUR di NTT Rp 2,2 Triliun, Realisasi DAK Fisik Terendah

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi NTT tahun 2025 ini telah mencapai kurang lebih Rp 2,2 triliun. 

POS-KUPANG. COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL
JUMPA PERS - Kepala Kanwil DJPb Nusa Tenggara Timur, Adi Setiawan saat jumpa pers pada Selasa (21/10/2025). 

Sementara itu, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi NTT mencatat realisasi transfer ke daerah (TKD) hingga Oktober 2025 ini mencapai Rp 18,39 triliun atau sekitar 76,8 persen dari total alokasi Rp 23,94 triliun.

Kepala Kanwil DJPb NTT, Adi Setiawan, menjelaskan  pagu TKD untuk NTT terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan Non Fisik, Dana Insentif Fiskal, serta Dana Desa.

PERINGATAN HORI - Kepala Kanwil DJPb NTT Adi Setiawan saat memimpin upacara peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) dan Sumpah Pemuda di Kupang.
PERINGATAN HORI - Kepala Kanwil DJPb NTT Adi Setiawan saat memimpin upacara peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) dan Sumpah Pemuda di Kupang. (POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL)

“Yang paling besar secara nilai adalah Dana Alokasi Umum dengan realisasi Rp11,9 triliun dari pagu Rp15,1 triliun, atau sudah mencapai 78,85 persen. Sementara secara persentase tertinggi dicatat Dana Insentif Fiskal sebesar 81,95 persen,” ujar Adi Setiawan,, Kamis (30/10/2025).

Adapun DAK Fisik tercatat sebagai komponen dengan realisasi terendah, yakni 66,63 persen. Rendahnya realisasi tersebut karena mekanisme penyaluran yang lebih ketat.

“DAK Fisik disalurkan bertahap mulai dari 25 persen di awal, 40–70 persen pada tahap dua, dan sisanya di tahap akhir. Penyalurannya mengikuti progres pekerjaan dan hasil review APIP,” ujar Adi Setiawan,.

Dari sisi wilayah, Provinsi NTT mencatat realisasi terbesar dengan Rp 2,4 triliun, sedangkan Kabupaten Sumba Tengah menjadi yang terendah dengan nilai Rp 409 miliar.

Jika dilihat berdasarkan persentase, Kabupaten Manggarai menjadi daerah dengan realisasi tertinggi sebesar 81,53 persen, sementara Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) berada di posisi terbawah dengan 72,46 persen.

Baca juga: LIPSUS: Prada Lucky Teriak Kesakitan, Dipukul dengan Selang dan Tangan

Adi Setiawan, menekankan bahwa sisa dana belum disalurkan bukan berarti dana mengendap di kas daerah. 

“Yang belum terserap itu adalah pagu alokasi yang belum waktunya disalurkan. Bisa karena syarat administrasi belum lengkap, laporan kegiatan belum masuk, atau memang jadwal penyalurannya di akhir tahun,” ujar Adi Setiawan

Untuk mendorong percepatan penyerapan anggaran, Kanwil DJPb NTT terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah melalui forum monitoring dan evaluasi, rapat bersama pemerintah provinsi, serta publikasi informasi melalui media.

“Komunikasi dengan Pemda sangat baik. Kita pantau progres tiap minggu, bahkan kita juga belajar dari pemberitaan media, termasuk Pos Kupang,” ungkap Adi Setiawan,. (ria/iar)

Realisasi TKD NTT 

1. Total pagu: Rp 23,94 triliun
2. Realisasi: Rp 18,39 triliun (76,8 Persen)
3. DAU: Rp 11,9 triliun (78,85 Persen)
4.Insentif Fiskal: Rp 193 miliar dari Rp239 miliar (81,95 Persen)

5. DAK Fisik: 66,63 Persen
6. Realisasi tertinggi: Kabupaten Manggarai (81,53 Persen)
7. Realisasi terendah: Kabupaten TTS (72,46 Persen). 

SUMBER : Data Hingga Oktober 2025 dari Kanwil DJPb NTT

 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved