Polisi Aniaya Warga Hingga Tewas

Kronologi Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Ende Hingga Tewas

Korban sempat dilarikan ke RSUD Ende untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, upaya penyelamatan nyawanya tidak berhasil. 

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
SUASANA DUKA – Rumah duka korban penganiayaan yang diduga dilakukan oknum anggota Polres Ende, di belakang Kampus I Uniflor Ende, Kamis (30/10/2025) malam. 

Ringkasan Berita:
  • Penganiayaan terjadi pada Rabu malam (29/10/2025) sekitar pukul 22.30 Wita di depan Rumah Singgah ODGJ Samaria
  • Pelaku diduga memukul leher bagian belakang korban menggunakan kepalan tangan
  • Korban berusaha kabur namun pelaku mengejar korban hingga ke jalan setapak di depan Rumah Singgah ODGJ Samaria
  • Korban ditemukan tergeletak dengan luka serius dan meninggal dunia di RSUD Ende

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE – AD, warga Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, menjadi korban yang diduga dianiaya oleh seorang oknum anggota Polres Ende berinisial OSC.

Peristiwa tragis itu terjadi Rabu malam (29/10/2025) sekitar pukul 22.30 Wita di depan Rumah Singgah ODGJ Samaria, Jalan Prof. Dr. W.Z. Yohanes, Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende.

Pelaku disebut-sebut merupakan oknum polisi yang bertugas di Polres Ende berinisial OSC alias Oschar berpangkat Bripda sementara korban diketahui bernama Paulus alias Adi. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, keduanya berada di rumah Fransiskus Tura, tempat berlangsungnya acara syukuran permandian.

Di tengah acara, seorang saksi bernama Eduardus diduga berteriak, “Napa sena, jao mendi topo,” (Tunggu disitu, saya ambil parang) yang memicu emosi pelaku.

Tanpa banyak bicara, pelaku langsung menghampiri korban dan memukul leher bagian belakang korban menggunakan kepalan tangan kanan. Korban terjatuh seketika. 

Baca juga: Korban Tewas yang Dianiaya Polisi di Ende Hendak Pulang ke Kalimantan

Beberapa saksi sempat berusaha menahan pelaku, namun pelaku justru memberontak dan kembali mengejar korban hingga ke jalan setapak di depan Rumah Singgah ODGJ Samaria.

Korban ditemukan tergeletak dengan luka serius, termasuk luka terbuka di lengan kanan dan memar di bagian dahi.

Korban sempat dilarikan ke RSUD Ende untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, upaya penyelamatan nyawanya tidak berhasil. 

Korban meninggal dunia pada Kamis sore (30/10/2025) sekitar pukul 16.00 Wita.

Kasus ini telah resmi dilaporkan ke SPKT Polres Ende dengan nomor laporan LP/B/205/X/SPKT/Polres Ende/Polda NTT, tertanggal 29 Oktober 2025.

Paman kandung korban, Antonius Kapo berharap agar proses hukum dapat berjalan transparan dan adil.

"Harapan dari keluarga supaya kasus ini diusut tuntas, pelaku diproses seadil-adilnya, kalau bisa dipecat, pelaku-pelaku yang lain juga diseret semua," harap Antonius saat ditemui di rumah duka, Kamis (30/10/2025) malam. 

Korban diketahui merupakan penyandang disabilitas.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved