Pasca Erupsi Gunung Lewotobi
Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Masih Krisis Air Bersih dan Terganggu Bau Limbah
Hingga kini, masih banyak penyintas bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flotim, yang mengalami krisis air bersih
Seorang lansia, Rosalia Lia Wolor mengatakan, tidak bisa menahan aroma busuk akibat limbah pembuangan air di depan rumahnya, di Blok E Huntara III. Selama dua pekan terakhir, Rosalia bersama para penyintas erupsi dari Desa Nawokote di Blok E diganggu oleh genangan air berwarna lumut yang keluar dari ujung pipa pembuang.
Rumah kelompok rentan itu terus disasar air limbah yang datang dari beberapa kopel bagian atas Blok E. Sejumlah rumah tangga pengguna air di lokasi atas itu mencapai puluhan jiwa.
Limbah semakin menggenang seiring dengan banyaknya aktivitas memasak, mandi, hingga mencuci. Selain Rosalia, limbah juga melanda rumah Sesilia Tebu Tobi, lansia yang saban hari beraktivitas dengan mengandalkan tongkat.
Baca juga: LIPSUS: Suster Laurentina dan Pdt Emi Sahertian Geram dan Muak Dengar Fakta Sidang
"Bau sekali, tidak bisa tahan. Kami tutup pintu rumah supaya kurangi bau busuknya. Hari-hari halaman kami tidak pernah kering," ujar Rosalia.
Mereka berharap jaringan pembuangan limbah dibuat dengan penampung, atau ujung pipa itu diarahkan ke tempat yang tepat.
Terhadap kondisi ini, Kepala BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, berjanji mencarikan solusi bersama pemerintah desa setempat di Huntara III.
"Pemerintah pasti bantu, tetapi pemerintah desa dan masyarakat juga harus ada upaya," kata mantan Camat Wulanggitang itu ketika dikonfirmasi via sambungan telepon. Fredy Moat Aeng saat ini berada di Jakarta.
Terkait urusan urusan air bersih untuk penyintas bencana Lewotobi Laki-laki. "Nanti kita akan tata kembali supaya mereka tidak rebutan air. Saya sudah memikirkan ini, sehingga diusahakan untuk ganti profil tank yang lebih besar," ujarnya. (cbl)
Perencanaan Tidak Beres
ANGGOTA DPRD Flores Timur, Abdon Julius menyoroti perencaaan dalam pekerjaan yang seharunya tak mengancam kesehatan para penyintas.
"Ini kan perencanaannya tidak beres. Berharap Pemerintah, BNPB dan BPBD, agar secepatnya memperbaiki demi kenyamanan orang-orang di Huntara," ujar Abdon Julius.
Abdon Julius, Politisi Partai NasDem itu berharap agar segala pembangunan dilakukan dengan perencanaan yang tepat sehingga tak menimbulkan risiko.
"Ini jadi catatan penting untuk pembangunan yang lainnya, harus dengan perencanaan yang matang. Sekalipun itu hunian sementara tetapi wajib mengedepankan aspek kenyamanan dan keamanan bagi penyintas," pungkas Abdon Julius. (cbl)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
| 5 Zodiak Beruntung, Ramalan Zodiak Besok 27 Oktober 2025, Capricorn Gembira, Taurus Energi Positif |
|
|---|
| Harga Emas Hari Ini Minggu 26 Oktober,Galeri24, UBS, Antam Turun Tipis |
|
|---|
| Opini: Keluarga sebagai Tempat Utama Humanisasi |
|
|---|
| Ramalan Zodiak Hari Ini 26 Oktober 2025, Taurus Banyak-banyak Berdoa, Libra Jangan Cepat Putus Asa |
|
|---|
| Opini: Refleksi Hari Listrik Nasional dan Ketimpangan Energi di NTT |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.