NTT Terkini
Jumlah Galeri Investasi di NTT Bertambah Jadi 21, BEI Perkuat Pemerataan Akses Pasar Modal
Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) terus memperluas akses pasar modal hingga ke sekolah dan perguruan tinggi.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) terus memperluas akses pasar modal hingga ke sekolah dan perguruan tinggi. Hingga Agustus 2025, tercatat ada 20 galeri investasi di NTT.
Jumlah ini bertambah menjadi 21 galeri pada September 2025, setelah hadirnya galeri baru di SMA Negeri 2 Waingapu, SMAK St. Pius Bajawa, Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, dan SMA Negeri 1 Atambua.
Galeri investasi berfungsi sebagai pusat edukasi sekaligus wadah praktik bagi generasi muda yang ingin mengenal dunia pasar modal.
Kepala BEI Perwakilan NTT, Adevi Sabath Sofani, menegaskan pemerataan akses investasi merupakan fokus utama selain mengejar pertumbuhan jumlah investor.
Baca juga: BEI Dorong Literasi Pasar Modal di NTT Lewat Edukasi Inklusif
“Kami ingin pasar modal tidak hanya dikenal di Kota Kupang, tetapi juga menjangkau daerah lain. Dengan adanya galeri investasi di sekolah dan universitas, anak-anak muda bisa belajar lebih dekat tentang investasi sejak dini,” ujar Adevi Sabath Sofani dalam Workshop Wartawan di Hotel Harper Kupang, Senin (29/9/2025).
Data BEI NTT menunjukkan, jumlah investor di provinsi ini meningkat pesat dari 35.761 investor pada 2021 menjadi 124.107 investor per Agustus 2025.
Kota Kupang menjadi daerah dengan jumlah investor terbesar (23.103 SID), disusul Kabupaten Belu (9.145 SID) dan Kabupaten Kupang (8.912 SID).
Sementara itu, daerah dengan jumlah investor terendah antara lain Sumba Tengah, Sabu Raijua, dan Sumba Barat.
Menurut Adevi Sabath Sofani, disparitas ini menunjukkan perlunya pemerataan akses. Karena itu, pembukaan galeri investasi di daerah-daerah menjadi strategi penting untuk mendorong masyarakat di luar Kota Kupang agar lebih dekat dengan pasar modal.
Adevi Sabath Sofani menambahkan, sebagian besar investor NTT masih didominasi kalangan muda dan mahasiswa.
Baca juga: LIPSUS: SILPA Tembus Rp 2 Triliun, Kanwil DJPb Siap Kawal
“Karena itu, masuk ke sekolah dan perguruan tinggi adalah langkah strategis. Kami ingin generasi muda tidak hanya belajar teori, tapi juga praktik langsung, sehingga mereka lebih percaya diri dalam berinvestasi,” kata Adevi Sabath Sofani.
Hingga kini, BEI bersama mitra juga terus mengembangkan program literasi keuangan seperti Guruku Investor Saham dan pelatihan bagi pelajar.
Dengan bertambahnya jumlah galeri investasi, BEI optimistis pasar modal semakin dikenal luas di NTT dan mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. (uan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
BEI Dorong Literasi Pasar Modal di NTT Lewat Edukasi Inklusif |
![]() |
---|
Kepsek di NTT Manipulasi Dapodik, Anita Gah Minta Segera Dihentikan |
![]() |
---|
BEI Dorong Literasi Pasar Modal di NTT Lewat Edukasi Inklusif |
![]() |
---|
Kemenag dan BKKBN Gelar Bimtek GATI Berbasis Agama Katolik di NTT |
![]() |
---|
Kinerja APBN Masih Jadi Peran Besar Jaga Stabilitas Perekonomian di Manggarai Raya dan Ngada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.