Sikka Terkini

Kepala BBWS NT II Buka Suara Terkait Pengoperasian Bendungan Napun Gete di Sikka NTT

Menurutnya, Bendungan Napun Gete belum memiliki jaringanatau sistem distribusi air baku yang optimal untuk melayani masyarakat.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BBWS NT II), Parlinggoman Simanungkalit 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II atau BBWS NT II, Parlinggoman Simanungkalit angkat bicara terkait belum optimalnya pengoperasian Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Menurutnya, Bendungan Napun Gete belum memiliki jaringanatau sistem distribusi air baku yang optimal untuk melayani masyarakat.

"Kami menyadari bahwa Bendungan Napun Gete belum memiliki jaringan atau sistem distribusi air baku yang optimal untuk melayani masyarakat," kata Parlinggoman, Sabtu (30/8/2025), dalam rilis yang diterima Pos-Kupang.com, Senin (1/9/2025). 

Parlinggoman menambahkan, Kementerian Pekerjaan Umum memang telah membangun Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka tanggal 7 Desember 2016 dan selesai 23 Februari 2021 dengan daya tampung 14,3 juta m⊃3;.

Tujuan dibangunnya bendungan itu untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan luas lahan pertanian 300 hektare dan mendukung penyediaan air baku 214 liter/detik serta mengurangi risiko banjir 219 _m⊃3;/s . _

Bendungan Napun Gete, jelas Parlinggoman, lebih fokus pada air baku. Sedangkan untuk irigasi hanya mendukung ketika debit air di sungai yang mengairi Daerah Irigasi Nebe berkurang.

Untuk melayani air irigasi, akan dibuka dari bendungan, dialirkan melalui sungai, guna membantu suplai air ke Daerah Irigasi Nebe. 

Menurut Parlinggoman, ada beberapa alasan utama Bendungan Napun Gete belum memiliki sistem distribusi air baku yang optimal untuk melayani masyarakat. 

Proyek Bendungan Napun Gete dan jaringan irigasi dilakukan dalam tahap-tahap tertentu. Seringkali, pembangunan bendungan berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan pengembangan jaringan pendukungnya. 

Baca juga: Temukan Masalah Kebutuhan Air Bersih, Marinus Manis Soroti Pemanfaatan Bendungan Napun Gete 

Pertama tahapan Perencanaan. Untuk menunjang asas manfaat Bendungan Napun Gete, BBWS NT II telah melakukan beberapa tahapan kegiatan perancanaan yang sudah selesai dilaksanakan untuk membangun jaringan air baku. 

Detail desain air baku Bendungan Napun Gete dilaksanakan tahun anggaran 2017, dengan pelaksana PT Aditya Engeneering Concultant.

Larap atau dokumen perencanaan yang digunakan untuk mengelola proses pengadaan tanah dan permukiman kembali bagi masyarakat yang terkena dampak pembangunan jaringan air baku Bendungan Napun Gete tahun anggaran 2021, dengan pelaksana PT Tiga Cahaya Mandiri. 

Kemudian, studi analisis dampak lingkungan pembangunan jaringan transmisi Bendungan Napun Gete tahun anggaran 2021, dengan pelaksana PT Mitra Hijau Indonesia. 

Kedua, tahapan rencana pembangunan. Pada tahun anggaran 2024 BBWS NT II telah mengusulkan anggaran untuk pembangunan jaringan transmisi air baku Bendungan Napun Gete di tahun anggaran 2025 sepanjang 70 kilometer secara bertahap selama tiga tahun dengan anggaran sebesar Rp 888.000.000.000, terhitung 2025-2027.

Namun dengan adanya efisiensi anggaran tahun anggaran 2025, maka kegiatan pembangunan jaringan transmisi air baku Bendungan Napun Gete oleh BBWS NT II tidak terlaksanakan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved