Wawancara Eksklusif
Wawancara Ekslusif - Picauly Sebut Ekologi Pangan Berpengaruh Pada Peningkatan Kualitas SDM NTT
Kalau wasting tinggi badannya bagus, normal, tetap aktivitas seperti biasa tapi kurus, tidak bisa aktivitas seperti gizi normal.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
Iya. Tidak boleh berharap pada pemerintah saja karena pemerintah juga akan terus memikirkan hal yang lain, tidak mungkin berpikir hanya kepada gizi saja.
Nanti selanjutnya akan berpindah kepada bagaimana memberdayakan supaya masyarakat bisa mandiri terhadap pangan.
Kita tidak bisa terus mengharapkan kontribusi pemerintah untuk memberikan PMT (pemberian makanan tambahan) lagi, kita sudah harus berpikir lebih jauh untuk mandiri pangan, artinya tersedia di rumah untuk dimakan sekeluarga.
Kalau kita melihat program pemerintah saat ini, Makan Bergizi Gratis, ada kaitannya juga dengan ekologi pangan?
Sangat. Karena MBG membutuhkan stok yang besar. Oleh karena itu kita punya alam harus bisa menyediakan stok itu. Sekarang apakah sudah program pemerintah yang memetakan kebutuhan stok bahan pangan itu sendiri? Misalnya, tidak mungkin sayur kangkung terus. Ini kan mereka makan sampai hari Sabtu, jadi menu harus berubah.
Di masyarakat NTT, kita punya ketersediaan alam itulah yang menjadi preferensi kita terhadap menu. Nah kalau misalnya kita tidak pernah punya tempe, tidak punya kedelai lalu menunya kita kasih tempe bacem, bagaimana anak mau makan?
Tetapi kalau dikasih sayur rumpu rampe, mungkin mereka akan makan karena mereka kenal itu. Nah sekarang MBG ini harus diarahkan untuk menggunakan bahan pangan lokal tapi kita tidak tahu ya semoga menggunakan pangan lokal. (uzu)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.