NTT Terkini

Dokter Hewan Julita Mertha Yasa Beberkan Strategi Cegah dan Kendalikan Rabies di NTT

Sedangkan pada rabies tenang (paralytic form), hewan tampak lesu, mengalami kelumpuhan rahang, hingga berakhir dengan kematian.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
drh. Julita Mertha Yasa, M.Sc, Dosen Politeknik Pertanian Negeri Kupang sedang mengedukasi Masyarakat terkait Rabies 

Drh. Julita menegaskan, masyarakat punya peran vital dalam pengendalian rabies. Pemilik hewan wajib memastikan anjing dan kucing divaksin secara rutin, diberi tanda pengenal, serta tidak dibiarkan berkeliaran bebas.

Selain itu, setiap kasus gigitan harus segera ditangani dengan mencuci luka minimal 15 menit menggunakan sabun dan air mengalir, lalu segera menuju fasilitas kesehatan untuk mendapatkan VAR maupun SAR.

“Jangan sembunyikan hewan yang diduga rabies. Laporkan ke aparat desa atau dinas terkait agar bisa diobservasi. Rabies hanya bisa ditekan kalau masyarakat ikut ambil bagian,” katanya.

Menuju Eliminasi Rabies 2030

Sebagai penutup, drh. Julita memberikan pesan khusus kepada pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat.

Pemerintah diminta konsisten dalam alokasi anggaran, memperluas vaksinasi, dan memperkuat koordinasi lintas sektor.

Tenaga medis diminta sigap dalam pelayanan pasca gigitan, aktif melakukan surveilans, dan menjadi agen edukasi masyarakat.

Masyarakat diingatkan agar disiplin menjaga hewan peliharaan, tidak mengandalkan pengobatan tradisional pasca gigitan, serta bersama-sama mengurangi populasi anjing liar secara humanis.

“Rabies memang mematikan, tetapi bisa dicegah seratus persen. Jika kita semua bergerak bersama, eliminasi rabies di NTT pada 2030 sesuai target Zero by 30 bukan hal yang mustahil,” pungkasnya. (uan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved