NTT Terkini
Sosialisasi Drilling PLTP Mataloko, PLN Paparkan Mekanisme Pemanfaatan Air Sungai Tiwu Bala
Membuka sosialisasi dengan menegaskan PLTP Mataloko sebagai upaya mencapai ketahanan energi sesuai arahan pemerintah dalam komitmen swasembada energi
POS-KUPANG.COM - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) mengadakan sosialisasi pemanfaatan air Sungai Tiwu Bala untuk pekerjaan drilling Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko (2x10 MW) kepada masyarakat Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, NTT, Rabu, 20 Agustus 2025.
Sosialisasi ini dihadiri oleh kepala desa dan BPD kecamatan Golewa Selatan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh wanita, perangkat pastoral, PT PLN (Persero) UIP Nusra, Unit Pelaksana Proyek (UPP) serta PT PLN ( Persero) Kantor Pusat
Membuka sosialisasi dengan menegaskan PLTP Mataloko sebagai upaya mencapai ketahanan energi sesuai arahan pemerintah dalam komitmen swasembada energi, Sekretaris Daerah Ngada, Johanes Watu, berharap forum ini dapat memberikan penjelasan secara menyeluruh mengenai proyek geothermal yang sedang berjalan.
Kendati demikian, menyampaikan pesan Bupati Ngada, Sekda Johanes meminta agar pemanfaatan air Sungai Tiwu Bala tidak menganggu penggunaan air untuk kebutuhan harian masyarakat, tidak diperbolehkan adanya pembangunan permanen sekitar sungai yang akan digunakan berpotensi mengganggu aliran irigasi, serta tidak boleh terjadi pencemaran di lokasi Sungai Tiwu Bala.
Sosialisasi ini, kata Sekda Johanes, merupakan wadah bagi masyarakat untuk mendapat gambaran utuh mengenai pemanfaatan air Sungai Tiwu Bala.
Sebab masyarakat, dalam hal ini, menjadi faktor penting terlaksananya proses drilling yang telah direncanakan PT PLN (Persero) UIP Nusra.
"Sosialisasi ini menjadi momen untuk mendengarkan secara komprehensif agar masyarakat tidak terpecah-pecah dan menimbulkan multi persepsi," kata Sekda Johanes.
Senada dengan Sekda Johanes, Manager Eksplorasi dan Perizinan PLTP Mataloko, Tony Widiatmoro, menjelaskan bahwa tujuan dari forum ini adalah untuk memberikan pemahaman yang utuh terkait penggunaan air dalam pekerjaan drilling sekaligus mendapat masukan langsung dari masyarakat terdampak.
Kegiatan ini, kata Tony, merupakan rangkaian sosialisasi yang telah dilakukan sebelumnya sejak 2017. Kali ini, sosialisasi menyasar daerah hilir di Kecamatan Golewa Selatan dengan tujuan penyampaian informasi yang komprehensif mengenai rencana pengambilan air Sungai Tiwu Bala.
"Sehingga dampak dari sosialisasi ini masyarakat tercerahkan. Tidak ada kekhawatiran akan informasi yang simpang siur, dan pada akhirnya menjaga harmoni antara hubungan masyarakat yang satu dengan yang lain sehingga masyarakat tetap dapat bekerja seperti sehari-hari," terang Tony.
Penjelasan terkait pemanfaatan Sungai Tiwu Bala dalam tahapan drilling PLTP Mataloko dipaparkan oleh Guruh Nurcahyono dari National Environmental, Social, Health and Safety Expert.
Guruh menjelaskan, sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir, dapat disimpulkan bahwa debit air Tiwu Bala sangat besar dan konsisten.
Debit rata-rata mencapai 0.77m3/s, sedangkan kebutuhan untuk drilling 0.04 m3/s atau dengan kata lain, proses driling hanya membutuhkan sebagian kecil dari rata-rata debit air Sungai Tiwu Bala.
Selain itu, pemanfaatan air Sungai Tiwu Bala juga tidak berlangsung lama dan hanya dibutuhkan pada saat pengeboran dengan target kurang lebih dua tahun. Setelah proses drilling selesai, instalasi perpipaan tidak digunakan lagi.
"Ada dua pipa yang menuju ke sungai, satu pipa untuk aliran sungai air, dan satu untuk cadangan jika ada kemacetan atau kerusakan pada pipa utama," kata Guruh.
Super Air Jet Resmi Buka Rute Jakarta–Kupang |
![]() |
---|
Wings Air Siapkan Penerbangan Internasional Kupang–Dili |
![]() |
---|
Fakultas Hukum UGM Pengabdian Masyarakat Unggul di NTT Bersama FH Unwira |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Perlindungan Pekerja di NTT |
![]() |
---|
Komunitas Sastra Dusun Flobamora Gelar Festival Sastra Santarang, Angkat Tema "Sastra dan Bencana" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.