Mobil Listrik
VinFast Indonesia, Menggandeng Tradisi Menuju Masa Depan Hijau
Inilah babak baru mobilitas Tanah Air, di mana gemuruh bahan bakar fosil digantikan oleh sunyi manis motor listrik
Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
.POS-KUPANG.COM, KUPANG- Ada momen ketika sebuah pabrik, bukan sekadar tumpukan baja dan beton. Di Subang Jawa Barat, sebidang lahan 170 hektar yang pada 2024 diguyurkan tanda pertama berupa groundbreaking, sedang ditata menjadi catatan awal sebuah cerita besar.
Upaya VinFast, anak perusahaan otomotif dari konglomerat Vingroup, menanamkan masa depan mobilitas listrik di negeri yang kaya nikel ini.
Di balik pagar proyek seluas 170 hektar itu, USD 310 juta investasi bersiap mengalir ke mesin-mesin perakitan, menyiapkan 50.000 EV (electric vehicle) pertama untuk Indonesia pada 2026.
Di tengah percepatan transisi energi global dan gelombang elektrifikasi transportasi, VinFast — unit otomotif dari konglomerat terbesar Vietnam, Vingroup — menapakkan langkah ambisiusnya di panggung Indonesia.
Dokumen profil perusahaan (September 2025) menggambarkan strategi terpadu VinFast: membangun pabrik lokal, menghadirkan ekosistem layanan, dan mendorong adopsi kendaraan listrik lewat model bisnis inovatif.
Ini bukan sekadar ekspansi. Ini adalah upaya membentuk masa depan mobilitas yang lebih hijau di negara dengan cadangan nikel terbesar dunia dan pasar yang tengah tumbuh pesat.
Inilah babak baru mobilitas Tanah Air, di mana gemuruh bahan bakar fosil digantikan oleh sunyi manis motor listrik dan desing lembut panel surya.
“Lebih dari sekadar pabrik, ini adalah simbol komitmen VinFast untuk merajut masa depan bersih,” ujar Rina Pratama, Direktur Operasional VinFast Indonesia.
Rina mengajak undangan yang menghadiri groundbreaking menyusuri area konstruksi, di mana rangka baja menari di bawah langit cerah.
Cerita itu mulai dibuka dengan kisah groundbreaking di Subang dan menjajaki tahapan-tahapan lanjutan dengan roadmap yang membuka jalan produksi di masa depan.
Baca juga: VinFast Resmi Menghadirkan Mobil Listrik VF 5 di Indonesia
Vingroup, konglomerat yang memegang banyak sektor vital di Vietnam — dari properti hingga layanan kesehatan dan perhotelan — memberi landasan kuat bagi VinFast.
Dengan rekam jejak transformasi cepat di lini EV (banyak model diluncurkan antara 2019–2024), VinFast menegaskan dirinya sebagai pemain yang mampu “mengubah yang tampak mustahil jadi mungkin”.
Di Indonesia, bukti komitmen terlihat nyata: lahan pabrik seluas 170 ha di Subang, Jawa Barat (fase I) dengan investasi pabrik sekitar USD 310 juta, ditargetkan memproduksi 50.000 unit pada fase pertama mulai 2026.
Groundbreaking sudah dilakukan pada Q2 2024 dan konstruksi ditarget selesai Q3 2025. Data pasar Indonesia Q1–Q3 2025 memperlihatkan momentum kuat: pada Q1-2025 terjual 27.616 mobil listrik (kenaikan 43,4 persen yoy), sementara pada Juli 2025 battery electric vehicles (BEV) memegang 9?ri total penjualan mobil (sekitar 5.500 unit).
Target pemerintah Indonesia ambisius: 2 juta mobil listrik dan 12 juta sepeda motor listrik pada 2030, sekaligus membangun rantai pasokan baterai nasional dengan memanfaatkan cadangan nikel.
Dalam konteks ini, VinFast tidak datang sendirian — mereka menawarkan solusi terintegrasi: manufaktur lokal, jaringan pengisian (V-Green), layanan aftersales, model bisnis baterai sewa (battery subscription), hingga program layanan kendaraan bekas dan rental (Green Future).
Ini bukan hanya soal produksi; lebih dari itu, ini soal merajut ekosistem, menaklukkan keraguan, dan menanamkan kebiasaan baru ke jalanan kota-kota Indonesia.
Ekosistem Vingroup Kompetitif dan Inovatif
Salah satu poin kuat yang ditonjolkan profil perusahaan adalah kekuatan ekosistem Vingroup. Berbeda dengan kompetitor yang fokus di kota-kota besar, VinFast berupaya menembus kota-kota kecil lewat sinergi distribusi dan layanan.
Di Indonesia, hingga September 2025 VinFast telah mengoperasikan 29 dealer, dengan proyeksi 36 dealer membuka pada 2025. Sebuah ekspansi agresif yang didukung kemitraan strategis dengan bengkel pihak ketiga (OtoKlix, Bengkel BOS, Nawilis, Warna Warni) dan mitra suku cadang seperti Bridgestone dan Raperind.
Strategi ini mempercepat jangkauan layanan purna jual tanpa memaksa setiap dealer menanggung investasi fasilitas besar sejak awal.
Baca juga: Harga Mobil Varian Elektrik VinFast VF e34 Bulan Maret 2024
Kendala utama adopsi EV di banyak pasar adalah harga awal yang tinggi dan kekhawatiran pengguna terhadap kinerja baterai. VinFast menawarkan solusi baterai sewa (battery subscription) yang menurunkan harga awal kendaraan sehingga lebih terjangkau.
Pendekatan ini dipadukan dengan program edukasi pasar, pelatihan tenaga penjualan, dan opsi kepemilikan baterai penuh bagi konsumen yang memilih membeli secara langsung. Model tersebut muncul sebagai strategi pragmatis untuk mengatasi hambatan ekonomi dan psikologis konsumen.
VinFast tidak hanya mengejar pasar ritel; mereka juga membangun visibilitas melalui layanan transportasi publik berbasis EV. Sejak Desember 2024, VinFast menjalankan armada taksi EV penuh pertama di Indonesia.
Green Wisata dan armada on-demand yang melayani transportasi publik, pengiriman on-demand, serta layanan korporat. Lebih dari 14.000 pemesanan melalui berbagai kanal (aplikasi Android/iOS, hotline, hailing) dan 4.000 pengemudi terlatih menunjukkan eksperimen skala nyata untuk mengintegrasikan EV ke dalam ekosistem mobilitas harian.
VinFast Menuju Masa Depan Hijau
Transisi ke kendaraan listrik membawa janji pengurangan emisi dan pelestarian lingkungan—sesuatu yang sangat relevan bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Selain itu, pembangunan pabrik dan rantai nilai lokal mendorong penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi.
Dokumen mengutip bahwa VinFast menargetkan rasio lokalisasi (komponen lokal) yang terus meningkat, dengan saat ini sampai 60 persen di beberapa fasilitas manufakturnya. Jika terwujud di pabrik Indonesia, ini dapat memperkuat industri komponen otomotif lokal dan menyerap tenaga kerja.
Meski janji besar tersaji, tantangan nyata menunggu. Infrastruktur pengisian masih harus meluas ke wilayah terpencil, biaya awal kendaraan dan infrastruktur tetap menjadi hambatan.
Edukasi konsumen perlu dipercepat untuk mengatasi ketidakpastian tentang baterai dan layanan, serta kesiapan rantai pasok komponen kritis — meski Indonesia kaya nikel — membutuhkan investasi dan standar industri yang konsisten.
Baca juga: Harga Mobil Varian Terbaru VinFast VF e34 Bulan Maret 2024
Selain itu, VinFast harus menavigasi persaingan dengan merek global lain yang juga memperluas lini EV mereka di Indonesia. Profil perusahaan menampilkan serangkaian langkah strategis: manufaktur lokal untuk menurunkan biaya dan menjamin pasokan, jaringan distribusi dealer yang dipadukan kerja sama bengkel pihak ketiga untuk mempercepat aftersales, model bisnis baterai sewa untuk memperlebar basis konsumen, pembangunan jaringan pengisian V-Green, dan penetrasi pasar melalui taksi EV dan layanan transportasi pintar (Xanh SM).
Di atas itu, dukungan Vingroup — konglomerat besar dengan kapabilitas di berbagai sektor — memberi akselerator unik yang tidak dimiliki semua pesaing.
Perjalanan Panjang yang Sedang Dimulai
VinFast memasuki Indonesia bukan sekadar sebagai merek baru, melainkan dengan visi ekosistem yang luas: dari pabrik hingga layanan, dari penjualan ritel hingga transportasi publik hijau. Data Q1–Q3 2025 yang menunjukkan pertumbuhan penjualan EV dan rencana investasi pabrik di Subang menandai fondasi kuat.
Namun, keberhasilan jangka panjang akan ditentukan oleh kemampuan menumbuhkan infrastruktur pengisian, menurunkan hambatan biaya, memperkuat rantai pasok lokal, dan memenangkan hati konsumen lewat pelayanan purna jual yang andal.
Perubahan mobilitas bukan soal mengganti mesin; ini soal menyelaraskan teknologi, ekonomi, kebijakan, dan budaya. Di Indonesia — tanah nikel dan pasar energi baru terbarukan yang potensial — VinFast meletakkan taruhan besar, membentuk masa depan mobilitas yang ramah lingkungan, sekaligus menumbuhkan lapangan kerja dan industri baru.
Bila langkah-langkah yang direncanakan terwujud, perjalanan hijau VinFast di Indonesia bisa menjadi babak penting dalam transformasi transportasi nasional.
Baca juga: Presiden Joko Widodo Kunjungi Pabrik VinFast di Hai Phong Vietnam
VinFast Indonesia berdiri di garis depan revolusi kendaraan listrik di Indonesia, dengan memanfaatkan ekosistem VinGroup yang kuat dan berkomitmen pada inovasi serta keberlanjutan.
Dengan pertumbuhan pesat pasar EV, dukungan pemerintah, dan komitmen untuk membangun infrastruktur yang diperlukan, VinFast siap untuk berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.
Sementara Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia, menyampaikan, berlandaskan filosofi
yang berpusat pada pelanggan, VinFast berharap masyarakat Indonesia dapat menjadi co-creator dalam menghadirkan kendaraan listrik masa depan dengan memilih desain yang paling mewakili aspirasi mereka.
"Kami percaya setiap suara dan pendapat dari masyarakat memiliki kekuatan untuk menginspirasi inovasi. ‘Suaramu Penentu Langkah Kami’ menjadi wujud komitmen VinFast untuk terus mendengarkan, memberdayakan, dan mengajak masyarakat Indonesia berperan dalam transisi menuju mobilitas hijau. Inisiatif ini menjadi fondasi kuat bagi VinFast dan Indonesia untuk melangkah bersama, mempercepat transformasi, dan berkontribusi dalam revolusi hijau global," tegas Kariyanto Hardjosoemarto(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
| Mahasiswa Prodi MPLK Politani Kupang Analisis Vegetasi Gulma di Oesao Kabupaten Kupang |
|
|---|
| HUT ke-14 Partai NasDem di Provinsi NTT Dimeriahkan dengan Beragam Kegiatan |
|
|---|
| BNN NTT Ungkap Labuan Bajo Catat Angka Tertinggi Penggunaan Narkoba di NTT |
|
|---|
| Karyawan PT AGS Somasi Polda NTT Pasca Status Tersangka Cacat Hukum |
|
|---|
| Dubes UEA Singgung Pengembangan Ekosistem Komodo di Manggarai Barat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Kegiatan-perakitan-mobil-VinFast.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.