NTT Terkini

BNN NTT Ungkap Labuan Bajo Catat Angka Tertinggi Penggunaan Narkoba di NTT

daerah-daerah di Pulau Flores menjadi kawasan dengan penyalahgunaan narkoba tertinggi di provinsi tersebut.

Penulis: Ray Rebon | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNN NTT, Kombes Pol Sonny Siregar. 
Ringkasan Berita:
  • BNN NTT mengungkap bahwa wilayah Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, mencatat angka tertinggi penggunaan narkoba di Provinsi NTT.
  • Untuk daerah tertinggi angka narkoba di wilayah Flores, mulai dari Kabupaten Sikka, Ende, Larantuka, namun yang paling tinggi adalah di Labuan Bajo.
  • Kini BNN NTT telah menempatkan personel di Labuan Bajo sebagai langkah awal pengawasan di wilayah barat NTT.

 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Narkotika Nasional (BNN) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkapkan bahwa wilayah Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, mencatat angka tertinggi penggunaan narkoba di Provinsi NTT.

Hal itu disampaikan oleh Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP NTT, Kombes Pol Sonny Siregar. 

Ia menjelaskan bahwa daerah-daerah di Pulau Flores menjadi kawasan dengan penyalahgunaan narkoba tertinggi di provinsi tersebut.

"Untuk daerah tertinggi angka narkoba itu di wilayah Flores, mulai dari Kabupaten Sikka, Ende, Larantuka. Namun yang paling tinggi adalah di Labuan Bajo," ungkap Kombes Siregar, Jumat 7 November 2025.

Selain Flores, lanjutnya, Pulau Sumba juga mencatat angka penyalahgunaan narkoba yang cukup tinggi. 

Baca juga: Kepala BNN NTT Kunjungi Mapolres Sikka, Ingatkan Anggota Agar Tak Terlihat Narkoba

Untuk itu, kata Kombes Siregar kini pihaknya telah menempatkan personel di Labuan Bajo sebagai langkah awal pengawasan di wilayah barat NTT.

"Saat ini kami menempatkan personel di Labuan Bajo untuk portal wilayah barat, sambil berupaya membangun BNNK di sana," ujarnya.

Kombes Siregar mengakui, hingga saat ini belum ada BNN Kabupaten (BNNK) di wilayah Labuan Bajo, Pulau Flores, maupun Pulau Sumba.

Kondisi tersebut membuat upaya pemberantasan narkoba belum berjalan optimal.

Baca juga: BNN NTT Serahkan Alat dan Bahan Pengolahan Sampah Bagi Warga Kelurahan Beirafu 

"Penanganan di wilayah-wilayah ini belum maksimal karena keterbatasan personel serta sarana dan prasarana. Akibatnya, para pelaku lebih leluasa melakukan kegiatan tersebut," jelasnya.

Ia berharap ke depan dapat segera membentuk BNNK di beberapa wilayah strategis seperti Labuan Bajo dan Pulau Sumba. 

Dengan demikian, pengawasan serta penegakan hukum terhadap penyalahgunaan narkoba di NTT dapat dilakukan lebih efektif.(rey)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved