Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 4 November 2025, "Marilah, Sebab Segala Sesuatu Sudah Siap"
Dalam bacaan pertama dari Surat Paulus kepada jemaat di Roma (Roma 12:5-16a) Paulus menjelaskan bahwa kita, yang banyak ini, adalah satu tubuh
Renungan Harian Katolik
Oleh: Bruder Pio Hayon SVD
Hari Selasa Pekan Biasa XXXI
Selasa, 4 November 2025
PW Sto. Karolus Boromeus
Bacaan I: Rom. 12: 5-16a
Injil: Luk. 14: 15-24
“Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap”
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini, kita memperingati Santo Karolus Boromeus, seorang Uskup Agung Milan yang dikenal karena semangat reformasinya, perhatiannya terhadap pendidikan, dan pelayanannya yang penuh kasih.
Tema "Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap" mengajak kita untuk merenungkan tentang undangan Allah kepada kita untuk masuk ke dalam perjamuan Kerajaan-Nya, serta bagaimana kita dapat mempersiapkan diri dan mengundang orang lain untuk ikut serta dalam sukacita dan berkat yang telah disediakan-Nya.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Dalam bacaan pertama dari Surat Paulus kepada jemaat di Roma (Roma 12:5-16a) Paulus menjelaskan bahwa kita, yang banyak ini, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
Kita memiliki karunia yang berbeda-beda menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah nubuat, baiklah kita bernubuat sesuai dengan iman kita. Jika pelayanan, baiklah kita melayani; jika pengajaran, baiklah kita mengajar; jika nasihat, baiklah kita menasihati.
Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Sedangkan dalam Injil Lukas (14:15-24), Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang yang mengadakan perjamuan besar dan mengundang banyak orang. Namun, para undangan itu menolak dengan berbagai alasan.
Akhirnya, tuan rumah menyuruh hamba-hambanya untuk mengundang orang-orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta, serta orang-orang yang ada di jalan-jalan dan di luar pagar, sehingga rumahnya penuh.
Untuk itu refleksi kita dalam permenungan ini adalah tentang point-point: Panggilan untuk Melayani: Apakah kita menggunakan karunia yang telah diberikan Tuhan kepada kita untuk melayani sesama dengan setia dan sukacita? Apakah kita menyadari bahwa kita adalah bagian dari tubuh Kristus dan bahwa kita saling membutuhkan?
Respons terhadap Undangan: Apakah kita menerima undangan Allah untuk masuk ke dalam perjamuan Kerajaan-Nya dengan sukacita, ataukah kita mencari alasan untuk menolak?
Apakah kita terlalu sibuk dengan urusan duniawi sehingga melupakan hal-hal rohani yang kekal? Inklusivitas: Apakah kita terbuka untuk menerima semua orang ke dalam persekutuan kita, ataukah kita cenderung untuk mengucilkan mereka yang berbeda dari kita?
Apakah kita menyadari bahwa Kerajaan Allah terbuka bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang atau status sosial mereka?
| Renungan Harian Katolik Selasa 4 November 2025, "Para Murid dan Perannya" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Senin 3 November 2025, "Mendapat Balasannya pada Hari Kebangkitan" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Senin 3 November 2025, "Tinggalkan Mental Do Ut Des" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Senin 3 November 2025, "Melayani dengan Hati Tulus Orang-orang Kecil" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Minggu 2 November 2025, "Cinta Tak Pernah Mati" |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Pio-Hayon_0104.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.