Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 13 September 2025, "Salib Tuhan: Daya Pesona Ilahi"
Walau orang Yahudi berpandangan negatif tentang salib sebagai kehancuran total
Pesta Penemuan Salib Suci
SALIB TUHAN: DAYA PESONA ILAHI
(Bil 21:4-9; Mzm 78:1-2.34-35.36-37.38.UL:7b;Flp 2:6-11; Yoh 3:13-17)
"Putra Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal." (Yoh 3:14.15).
Walau orang Yahudi berpandangan negatif tentang salib sebagai kehancuran total bagi nasib seorang anak manusia, namun salib bagi kita yang percaya pada Tuhan Yesus memiliki arti keselamatan.
Sebab sesungguhnya apa yang terjadi pada salib ialah kisah cinta kasih Tuhan tanpa batas bagi umat manusia.
Yesus tidak pernah memikul salib-Nya untuk diri-Nya sendiri.
Yesus memanggul salib dosa umat manusia menuju Kalvari.
Maka apa yang disebut kematian di atas salib berganti kehidupan, maut digempur hingga dikalahkan secara total.
Kegelapan makam menjadi cahaya kemuliaan kebangjitan Tuhan.
Nestapa yang menimpa hidup berubah menjadi sumber sukacita dan kegembiraan sejati dalam hidup.
Si Nikodemus, seorang Yahudi yang belum paham tentang salib dan kebangkitan, Yesus ajar dan lengkapi kekurangan imannya.
Kita yang mungkin berbangga akan iman yang sudah mantap, pengetahuan tentang Tuhan yang sudah matang bahkan agak sombong sebagai pengikut Tuhan Yesus, mari kita kosongkan diri biar Tuhan isi terus dengan daya kuasa ilahi-Nya hingga kapan pun.
Yesus membiarkan diri-Nya menjadi hampa maka kuasa ilahi Bapa-Nya terus mengalir ke dalam Diri-Nya tiada henti.
Maka walau Ia disalibkan namun daya pesona ilahi-Nya luar biasa bagi setiap insan beriman yang memandang-Nya.
Ia terus mengundang siapa saja untuk percaya kepada-Nya, mendekat dan diselamatkan. Dalam cinta kasih-Nya yang tanpa batas Allah memberi Kristus kepada kita dan mengajak kita untuk ikut serta dalam hidup-Nya. Kita hendaknya tetap taat dan setia pada-Nya sebagai pokok keselamatan kita.
Pengalaman bangsa Israel sebagai bangsa pilihan yang mengalami nasib malang karena pagutan ular tedung hingga sebagian besar mereka meninggal karena tidak setia dan tidak taat pada Allah, hendaknya menginspirasi kita untuk tetap setia dan patuh pada Tuhan.
Bagi mereka tidak ada kisah bahwa umat Israel ini mati karena lapar, haus dan ketiadaan lauk.
Jika memang sebagai pemberontak, pembelot dan pengkhianat Tuhan, maka terlambat sadar untuk bertobat, hukuman pun tak terhindarkan dari Tuhan.
Ketika menyadari dosa-dosanya, lalu bertobat, Allah menyuruh Musa membuat ular tedung dari tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang yang tinggi; setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandangnya, akan tetap hidup (Bil 6:8). Ular tembaga pada tiang tinggi adalah lambang iman, hidup dan keselamatan bagi bangsa Israel di zaman Musa.
Maka Pemazmur bermadah, "Allah itu penyayang! Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan amarah-Nya, dan tidak melampiaskan keberangan-Nya." (Mzm 78:38).
Belas kasih Allah yang besar itu sungguh tampak dalam Diri Yesus Tuhan yang tersalib itu.
Santo Paulus menegaskan tentang status dan risiko misi agung-Nya: Yesus itu Putra Allah, namun Ia mengosongkan diri, merendahkan diri dan taat sampai mati di kayu salib.
Allah meninggikan Dia dan segala lidah mengakui "Yesus Kristus adalah Tuhan." (Flp 2:6-11).
Salib Tuhan sudah sangat akrab dengan kita. Kita selalu menandai diri kita dengan tanda salib.
Dalam iman kita yakin bahwa kita selalu menandai diri dengan tanda kemenangan dan keselamatan yang datang dari Tuhan.
Kita harus berbangga dan bermegah akan salib Tuhan. Dalam salib ada tanda iman, harapan dan cinta kasih.
Melalui salib, kuasa maut dan dosa Yesus patahkan. Rajin membuat tanda salib agar salib Tuhan semakin menampakkan pesona / daya pikatnya dalam hidupmu.
Salib Tuhan membawa kesadaran baru untuk bertobat dan menjadi insan beriman yang diselamatkan.
Selamat Hari Minggu. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Minggu/,Pekan Biasa XXIV/C/I, 140925).
Renungan Harian Katolik Minggu 14 September 2025, "Salib: Tanda Kasih yang Menyelamatkan" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 14 September 2025: Kekuatan Salib di Zaman Ini |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 13 September 2025, "Sabda Tuhan: Fondasi Rumah Iman Kita" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 13 September 2025, “Pohon Dikenal Pada Buahnya” |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 13 September 2025, "Taburkanlah Buah-buah Kebajikan" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.