Ekonomi NTT Triwulan II 2025 Tumbuh 5,44 Persen
Capaian ini menempatkan NTT di atas rata-rata nasional yang berada di kisaran 5,12 persen (yoy).
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan performa impresif pada Triwulan II tahun 2025. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi NTT tumbuh sebesar 5,44 persen (year on year/yoy) atau 7,54 persen (quarter to quarter/qtq). Capaian ini menempatkan NTT di atas rata-rata nasional yang berada di kisaran 5,12 persen (yoy).
Pertumbuhan ini menunjukkan kuatnya pemulihan dan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat NTT, terutama didorong oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran yang mencatat laju pertumbuhan tertinggi, yakni 12,90 persen (yoy).
Sektor ini melonjak berkat peningkatan konsumsi masyarakat dan arus masuk barang dari Jawa dan Bali melalui pelabuhan Tenau (Kupang), Waingapu (Sumba Timur), dan Larantuka (Flores Timur). Dari sisi pengeluaran, Konsumsi Rumah Tangga tumbuh 3,25 persen (yoy), menandakan perbaikan daya beli masyarakat.
Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya distribusi bantuan sosial, percepatan realisasi belanja pemerintah, serta penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Meski tumbuh signifikan, struktur ekonomi NTT masih didominasi oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan kontribusi 30,48 persen terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sektor ini menjadi tulang punggung ketahanan pangan dan sumber utama pendapatan rumah tangga di wilayah perdesaan.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) NTT, Adi Setiawan, menyebut dukungan pembiayaan KUR dan UMi menjadi faktor penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi daerah. Melalui pembiayaan ini, pemerintah berupaya memperluas akses keuangan bagi pelaku UMKM dan usaha ultra mikro, meningkatkan daya saing usaha, serta mendorong munculnya lebih banyak wirausahawan baru.
Hingga 30 September 2025, total penyaluran KUR di NTT mencapai Rp2,08 triliun untuk 48.951 debitur di seluruh kabupaten dan kota. Bank BRI menjadi penyalur terbesar dengan nilai Rp 1,699 triliun untuk 45.223 debitur. Dari sisi wilayah, Kota Kupang mencatat penyaluran terbesar, yakni Rp211,57 miliar untuk 2.934 debitur, sementara penyaluran terkecil terjadi di Kabupaten Malaka sebesar Rp14,28 miliar.
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran kembali menjadi penerima terbesar dengan porsi 54,06 persen dari total penyaluran KUR. Menariknya, skema KUR Mikro (plafon Rp10–100 juta) masih mendominasi, dengan nilai Rp1,52 triliun atau 73,15 persen dari total penyaluran. Tak hanya itu, dukungan terhadap usaha berbasis syariah juga terlihat melalui penyaluran KUR Syariah di PT Pegadaian Syariah yang telah mencapai Rp19,81 miliar untuk 1.165 debitur. (uan)
Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS
ekonomi NTT
Badan Pusat Statistik
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan P
Adi Setiawan
POS-KUPANG.COM
Renungan Harian Kristen Kamis 9 Oktober 2025, Henokh Hidup Bergaul Dengan Allah |
![]() |
---|
Kelurahan Waioti Gelar Penguatan Kapasitas Koperasi Merah Putih di Sikka |
![]() |
---|
Bagi Ilmu Pemasaran di Unika Ruteng Pertemuan PT PAF Dengan Guru Besar UI |
![]() |
---|
Jadwal Tinju Dunia, Petinju Kelas Berat Kolbeinn Kristinsson Berencana Naik Ring Lagi |
![]() |
---|
Tim Penanggulangan Rabies Langke Rembong Tertibkan HPR, Hari Pertama 3 Ekor Anjing Dieliminasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.