Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Kamis 9 Oktober 2025, Henokh Hidup Bergaul Dengan Allah

Ia menikmati relasi yang sangat dekat dengan Allah, beribadah kepada-Nya, dan bertumbuh semakin hari semakin dekat dengan Allah.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO - TANGKAPAN LAYAR
RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi Oktober 2025. Renungan Harian Kristen Kamis 9 Oktober 2025, dengan judul Henokh Hidup Bergaul Dengan Allah. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Kamis 9 Oktober 2025, dengan judul Henokh Hidup Bergaul Dengan Allah.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Kejadian 5:21-24.

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Oktober 2025.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 8 Oktober 2025, Kristus: Imam Besar Keluarga

Renungan Harian Bulan Oktober 2025 ini mengusung tema Keluarga Allah Menghidupi Keadilan, Kasih dan Saling Merangkul.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

RELASI ATAU HUBUNGAN kita dengan orang lain diatur dalam jarak tertentu. Ada relasi yang dekat dan akrab, ada juga relasi yang jauh bahkan asing.

Allah menciptakan lembaga keluarga yang ditopang oleh relasi yang paling dekat antara suami dan istri, orangtua dan anak, dan kakak dan adik.

Pertama, dari kisah Henokh ini kita diajarkan tentang relasi manusia dengan Allah, antara ciptaan dan Pencipta yang sedemikian dekat.

Dalam relasi ini, Allahlah yang menginginkan manusia dekat dengan-Nya, itu sebabnya ketika
menciptakan manusia, Ia memberikan nafas-Nya ke dalam tubuh manusia (Kej 2:7).

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 7 Oktober 2025, Imam dalam Keluarga Allah

Nafas Allah di dalam diri manusia menjadikan manusia makhluk rohani yang dapat berelasi dengan Allah. Inilah yang mendasari relasi Henokh dengan Allah, sehingga ia disebutkan “hidup bergaul dengan Allah” (intimacy with God).

Ia menikmati relasi yang sangat dekat dengan Allah, beribadah kepada-Nya, dan bertumbuh semakin hari semakin dekat dengan Allah.

Kedua, dari Henokh kita belajar memahami bahwa jarak relasi kita dengan
Allah menyaksikan iman kita kepada-Nya.

Seperti apakah iman Henokh? Kitab Ibrani menggambarkan iman Henokh sebagai orang yang berkenan kepada Allah sehingga ia tidak mengalami kematian, tetapi diangkat oleh Allah (Ibr 11:5-6).

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved