Breaking News

Opini

Opini: Menumbuhkan Jiwa Vokasi Sejak Dini

Jiwa vokasi itu adalah semangat untuk bekerja dengan tangan, berpikir produktif, dan memecahkan masalah nyata yang mereka hadapi.

|
Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI NIXSON J MEOK
Nixson J. Meok 

Sebagian sekolah masih menjalankan P5, sementara sebagian lain menyesuaikan dengan model pembelajaran baru. 

Meskipun begitu, semangat vokasional tetap perlu dijaga, karena yang terpenting bukan nama kebijakannya, tetapi jiwa produktif dalam proses belajar anak sejak dini.

Integrasi Matematika dalam Pembelajaran Vokasi

Salah satu aspek penting yang  belum dioptimalkan dalam penguatan vokasi di sekolah adalah kemampuan matematis yang kontekstual. 

Padahal, matematika merupakan bahasa keterampilan vokasional, seperti diungkapkan Alan J. Bishop (1988) bahwa banyak aktivitas kerja teknis dan vokasional bergantung pada kemampuan mengukur, menghitung, dan menalar secara matematis.

Di samping itu, strategi nasional dari Kementerian Pendidikan  Tinggi, Sains dan  Teknologi (Kemendiktisainstek) menegaskan bahwa peningkatan kompetensi numerasi dan logika merupakan bagian penting dalam transformasi pendidikan vokasi. 

Dalam dunia kerja, hampir semua keterampilan teknis mulai dari mengukur bahan bangunan, menghitung daya listrik, merancang pola busana, hingga menakar bahan makanan dan sebagainya memerlukan kemampuan berhitung, mengukur, dan menganalisis secara logis.

Sayangnya, pembelajaran matematika di sekolah dasar dan menengah masih sering bersifat abstrak dan jauh dari penerapan nyata. 

Sebagai contoh, andaikan siswa belajar rumus luas segitiga, tetapi tidak diajak menghitung bahan kayu untuk membuat meja. 

Mereka belajar perbandingan, tetapi tidak memakainya untuk mencampur bahan cat atau menghitung rasio tegangan listrik. 

Banyak contoh pembelajaran di kelas yang belum menunjukan integrasi antara abstrak dengan konkret.

Jika matematika diajarkan melalui pendekatan vokasional, anak akan memahami bahwa matematika bukan sekadar pelajaran sulit, tetapi alat berpikir produktif untuk kehidupan dan pekerjaan.

Proyek sederhana seperti membuat lampu hias, timbangan digital, atau rancangan taman mini bisa menjadi media untuk mengintegrasikan konsep matematika, sains, dan teknologi secara nyata.

Dengan demikian, pendidikan vokasi sejak dini tidak hanya membentuk keterampilan tangan, tetapi juga melatih cara berpikir logis, presisi, dan sistematis. Inilah ciri utama dari kemampuan vokasional yang unggul.

Mindset Produktif Sejak Usia Sekolah

Keterampilan vokasional tidak melulu soal kemampuan teknis seperti mengelas atau merakit. 

Lebih dari itu, vokasi adalah cara berpikir produktif yakni kemampuan melihat peluang, bekerja tuntas, dan menyelesaikan masalah nyata.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved