Opini
Opini: Sumpah Pemuda 97 Tahun, Mengulang Satu dari Jalan Kramat ke Jalan Desa
Pesan itu menegaskan bahwa tugas kita sebagai bangsa adalah terus menanamkan nilai saling menghormati.
Dari tiga ikrar di Jalan Kramat, sumpah ketiga adalah yang paling halus namun paling kuat: “Kami menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Bahasa Indonesia tidak lahir dari paksaan, melainkan dari kesadaran bersama bahwa bangsa ini membutuhkan alat komunikasi yang adil bagi semua.
Bahasa itu menjembatani ribuan logat dan budaya tanpa menghapus keunikannya.
Hari ini, bahasa kita menghadapi tantangan baru. Kemajuan teknologi membuat informasi menyebar cepat tanpa batas, tetapi tidak selalu diiringi dengan tanggung jawab.
Bahasa sering kali digunakan tanpa kejelasan makna. Di dunia maya, berita palsu dan opini keliru dapat tersebar luas, menimbulkan keresahan, bahkan mengancam keutuhan sosial.
Bahasa yang seharusnya membawa kebenaran kerapkali menjadi alat untuk menggiring persepsi.
Kita perlu berhati-hati. Kita semua perlu menjadi teladan dalam berbahasa; menyampaikan informasi dengan akurat, sopan, dan membangun kepercayaan publik.
Pramoedya Ananta Toer pernah mengingatkan, “Bahasa menunjukkan bangsa. Bila bahasa kita rusak, rusaklah pula bangsa itu.”
Bahasa Indonesia adalah rumah besar tempat seluruh warga negara berpulang. Menjaganya berarti menjaga persatuan dan kejujuran bersama.
Bahasa yang digunakan dengan benar akan menumbuhkan kepercayaan, sementara bahasa yang dipelintir hanya akan menimbulkan jarak.
Bahasa Indonesia harus tetap menjadi bahasa yang memuliakan pikiran, menyejukkan hati, dan menuntun tindakan.
Menemukan Kembali Makna “Satu”
Kini, di rumah tua di Jalan Kramat itu, naskah Sumpah Pemuda terpajang dengan hormat.
Pabila kita berdiri di sana cukup lama, seakan masih terdengar gesekan biola Wage Rudolf Supratman, lirih, namun penuh keyakinan.
Nada-nada itu seperti mengingatkan kita untuk kembali menengok ke dalam diri: Apakah semangat “satu” itu masih hidup di tengah keseharian kita?

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.