Opini

Opini: Penelaan Program Makan Bergizi Gratis

Kejadian dugaan keracunan makanan yang telah terjadi di beberapa sekolah di NTT menjadi bukti nyata bahwa pengawasan...

Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI INTJE PIKAULY
Prof. Dr. Intje Pikauly, S.Pi., M.Si 

Biaya program ini ditanggung oleh pemerintah daerah, yang harus memastikan ketersediaan bahan makanan segar dan berkualitas, serta infrastruktur dapur yang memadai di setiap sekolah.

2. Swedia

Sejak tahun 1973 telah dilaksanakan program makan siang gratis namun khusus kepada siswa di sekolah negeri.  

Makanan disajikan dalam format prasmanan yang memungkinkan siswa memilih menu sesuai selera. 

Hal ini berarti Pemerintah Swedia menjunjung tinggi hak anak dalam menyusun menu sesuai preferensi mereka terhadap pangan dan makanan. 

Keberhasilan, tercapainya :

1. Peningkatan Kesehatan: Program ini berkontribusi pada peningkatan kesehatan fisik siswa.

2. Hasil Akademik : program ini memberikan menu makanan beragam, bergizi seimbang sehingga berkontribusi pada peningkatan hasil akademis.

3. Dukungan Sosial: Momen makan siang bersama juga menjadi sarana untuk membangun ikatan sosial antara siswa dan guru.

Kegagalan atau tantangan:

Model pembiayaannya diserahkan ke pihak sekolah, sehingga kualitas makanan bervariasi di setiap sekolah, tergantung pada anggaran dan kebijakan pemerintah kota setempat.

3. Jepang

Program makan siang sekolah di Jepang telah dilaksanakan sejak tahun 1889 dan dikenal sebagai kyushoku. 

Kyushoku adalah sistem makan siang sekolah di Jepang yang terintegrasi dengan sistem pendidikan sekaligus menjadi sarana untuk mendidik siswa tentang nutrisi (Shokuiku), kebiasaan makan yang sehat, dan etika sosial. 

Keistimewaan dari Kyushoku adalah orang tua menanggung sebagian biaya setelah itu disubsidi oleh pemerintah. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved