Opini

Opini: Dari Sri Mulyani ke Purbaya, Menjaga Jangkar Menata Arah

Indonesia tidak boleh terjebak dalam dikotomi “Sri Mulyani versus Purbaya”. Yang kita perlukan adalah kesinambungan. 

|
Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI ZEFIRINUS K LEWOEMA
Zefirinus Kada Lewoema 

Dua gaya berbeda ini bisa saling melengkapi bila pemerintah mampu merawat warisan, sekaligus memberi ruang bagi inovasi.

Pergantian ini memang mengguncang, tetapi juga membuka peluang. Indonesia sedang berada di persimpangan: apakah akan kehilangan kepercayaan pasar, atau justru menemukan energi baru untuk melaju lebih cepat. 

Jawabannya terletak pada kemampuan kita menyeimbangkan jangkar dan layar, disiplin dan ambisi, kesinambungan dan perubahan.

“Sri Mulyani meninggalkan jangkar, Purbaya mengangkat layar; dan bersama rakyat, kapal Republik ini harus berlayar lebih jauh, bukan karam di tepi pelabuhan.” (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved