Opini
Opini: 150 Tahun Serikat Sabda Allah, Api Misi yang Tetap Menyala di Era Digital
Refleksi 150 tahun juga membawa kita pada kesadaran bahwa NTT bukan lagi “tanah misi,” melainkan “tanah pengutus.”
NTT adalah wilayah yang subur dalam iman, tetapi rapuh secara ekonomi dan sosial.
Arus migrasi besar-besaran menunjukkan bahwa misi Gereja tidak bisa lagi hanya memelihara iman, tetapi juga memperjuangkan sistem sosial-ekonomi yang lebih adil.
Dalam konteks ini, warisan Arnoldus Janssen harus dibaca ulang: misi adalah “berdiri di celah” bagi mereka yang rapuh, bahkan bila itu berarti berhadapan dengan struktur kekuasaan yang menindas.
Refleksi 150 tahun juga membawa kita pada kesadaran bahwa NTT bukan lagi “tanah misi,” melainkan “tanah pengutus.”
Dari Flores, Timor, dan Sumba, banyak imam, bruder, suster, dan misionaris awam yang kini diutus ke seluruh dunia.
Gereja lokal yang dahulu dibangun oleh misionaris kini justru menjadi penyumbang tenaga misi terbesar bagi Gereja universal.
Inilah transformasi yang patut dirayakan, namun juga dijaga agar tidak berhenti hanya pada angka, melainkan tetap berakar pada kualitas kesaksian hidup.
Pada akhirnya, seratus lima puluh tahun SVD adalah sebuah undangan untuk menyalakan kembali api misi dengan cara baru.
Api yang sama yang membakar hati Arnoldus Janssen dan Josef Freinademetz kini harus menyala dalam konteks digital, global, dan interkultural.
Tugas SVD di NTT bukan lagi sekadar mendirikan sekolah atau perbengkelan, tetapi membentuk generasi muda yang mampu beriman di tengah dunia digital, berpikir kritis terhadap arus globalisasi, dan berani menjadi saksi kasih di mana pun mereka berada.
Misi di NTT telah menghasilkan banyak buah: Gereja yang hidup, umat yang berpendidikan, dan identitas lokal yang kuat.
Namun, perjalanan ini juga menantang SVD untuk tidak puas dengan nostalgia, melainkan terus memperbarui diri.
Sebab misi bukanlah museum, tetapi jalan ziarah yang selalu bergerak. Dan dalam ziarah itu, tantangan zaman digital menunggu untuk dijawab dengan keberanian, kreativitas, dan kesetiaan. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.