Opini
Opini: Talkshow dalam Bayang-Bayang Habermas
Dalam kerangka demokrasi deliberatif, talkshow seharusnya jadi arena diskursus, bukan ladang konflik verbal yang memperkuat polarisasi.
Dengan merujuk kepada pandangan Habermas, talkshow seyogianya menjadi arena diskursus, bukan panggung konflik.
Semua yang terlibat harus menjunjung rasionalitas, keterbukaan, dan kesetaraan dalam berbicara.
Sebab, tujuan utama yang hendak dicapai adalah terbangunnya infrastruktur pemahaman bersama, bukan memenangkan argumen.
Penerapan pemikiran Jurgen Habermas dalam talkshow dapat menjadi acuan penting untuk menciptakan ruang diskusi publik yang sehat, rasional, dan demokratis.
Habermas, melalui konsepnya tentang “ruang publik” dan “tindakan komunikatif”, memberikan kerangka filosofis yang sangat relevan bagi media dan penyelenggara talkshow.
Setidaknya, ada lima poin pencerahan dari pemikiran Habermas untuk format talkshow yang berkualitas.
Pertama, talkshow sebagai ruang publik deliberatif. Habermas, dalam The Structural Transformation of the Public Sphere (1962) menjelaskan, ruang publik harus memungkinkan warga berdiskusi secara terbuka dan rasional tentang isu-isu sosial dan politik.
Dalam hal ini, talkshow harus menjadi ruang deliberasi, bukan sekadar hiburan atau konflik.
Untuk itu, tema yang diangkat harus relevan dengan kepentingan publik dan mendorong partisipasi pemirsa dalam berpikir kritis.
Kedua, tindakan komunikatif yang dimengerti sebagai dialog, bukan dominasi.
Habermas, dalam The Theory of Communicative Action (1984), membedakan antara tindakan komunikatif (bertujuan saling memahami) dan tindakan strategis (bertujuan memanipulasi atau mendominasi).
Dalam hal ini, moderator dan narasumber harus berkomunikasi dengan niat untuk memahami dan membangun konsensus, bukan untuk menjatuhkan lawan bicara.
Untuk itu, yang perlu dihindari adalah retorika agresif, interupsi, dan diksi yang merendahkan.
Ketiga, kesetaraan dalam berbicara. Dalam The Theory of Communicative Action (1984) Habermas menerangkan, diskursus yang ideal selalu mengandaikan adanya kesempatan yang sama bagi semua perserta, untuk berbicara dan didengarkan.
Talkshow harus memberi ruang yang adil bagi semua narasumber, tanpa bias politik atau ekonomi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.