"Ini adalah momentum emas kita untuk membuat NTT tersebar, dan ini juga persiapan besar kita menuju panggung besar PON 2028," kata Melki Laka Lena.
Melki Laka Lena yakin Tour de EnTeTe memberi dampak nyata di sektor pariwisata, ekonomi, investasi dan olahraga dan penguatan identitas NTT. Bila ini berlangsung baik, maka dukungan dari Pemerintah pusat akan diberikan.
“Jual” Batas Negara
Direktur Jelajah Sport, Jannes E. Wawa mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan pada 10-21 September 2025. Dalam rentang waktu tersebut, hanya dilakukan 10 hari untuk balapan.
Jannes E. Wawa mengatakan, start balapan di mulai di Kupang dan finish di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Setidaknya akan ada ratusan sepeda yang dibawa pembalap.
Panitia, kata Jannes E. Wawa, telah melakukan berbagai rencana agar kegiatan bisa berlangsung lancar, termasuk mengangkut sepeda dari Sumba ke Flores maupun dari Kupang ke Sumba.
Baca juga: LIPSUS: 10 Rumah Sakit di NTT Turun Kelas Tidak Penuhi Standar Pelayanan
Tanggal 8 September 2025, semua pembalap akan tiba di Kupang dan menginap di Hotel Harper. Sehari setelah tiba dilanjutkan dengan seremonial pembukaan dan registrasi.
"Tanggal 10 September kita mulai balap. Start di depan Kantor Gubernur NTT. Kemudian, dalam konsep kami mereka akan mengelilingi kota," kata Jannes E. Wawa.
Pada etape pertama ini, kata dia, hanya dilakukan balap dengan jarak 9 kilometer.
Setelah pembalap keliling dari jalan El Tari hingga ke jalan Frans Seda dan memutar ke arah jalan Frans Lebu Raya, pembalap mulai balapan di jalan Amabi di Kelurahan Maulafa menuju ke Katedral Kupang di Jalan Urip Sumoharjo.
Kemudian dilanjutkan dengan balapan dari Kupang ke Kefamenanu, TTU dengan total 228 kilometer dengan jarak lomba 180 kilometer. Dari Kefamenanu, pembalap menuju ke Atambua Kabupaten Belu melalui Wini.
"Pertimbangan Pak Gubernur adalah menjual perbatasan negara antara Indonesia dan Timor Leste. Di sana kita punya dua titik batas negara yaitu Wini dan Motaain," kata Jannes E. Wawa.
Hari berikutnya, peserta memulai balapan dari Atambua menuju ke Kota Soe, Timor Tengah Selatan. Setelah finish di Soe, peserta akan dibawa dengan kendaraan roda empat menuju Pelabuhan Tenau Kupang.
Baca juga: FEATURE: Galeri Alekot Berdayakan Penenun di TTS Siapkan Kain Tenun Jelang Tahun Ajaran Baru
Dari Kupang, peserta bertolak ke Waingapu Kabupaten Sumba Timur menggunakan KM Dharma Kartika. Setelah tiba di Waingapu, peserta mulai balapan menuju ke Kota Tambolaka di Kabupaten Sumba Barat.
"Menuju ke Tambolaka akan mengitari Waibakul (Sumba Tengah). Hari berikutnya dari Tambolaka dengan (pesawat) Hercules menuju Maumere. Dari Maumere akan diangkut ke Larantuka," kata Jannes E. Wawa.