NTT Terkini

OJK Ingatkan BPD Akan Kunci Bertahan di Era Persaingan Perbankan

OJK menegaskan pentingnya transformasi digital bagi Bank Pembangunan Daerah agar mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan industri perbankan.

POS-KUPANG.COM/HP
DIAN RAE - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae dalam kegiatan Diskusi Progress dan Tantangan Roadmap Penguatan BPD 2024–2027 bagi BPD Se Indonesia 

Laporan reporter POS-KUPANG. COM, Tari Rahmaniar Ismail

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan pentingnya transformasi digital bagi Bank Pembangunan Daerah (BPD) agar mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan industri perbankan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menilai era digital telah membawa disrupsi besar sehingga BPD harus bergerak cepat melakukan investasi pada teknologi informasi, keamanan siber, serta inovasi produk.

“Transformasi BPD bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Jika tidak beradaptasi, BPD akan tertinggal dalam kompetisi,” ungkap Dian Ediana Rae, dalam pers rilis OJK Selasa (26/8/2025).

Menurut Dian Ediana Rae, meskipun BPD menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan aset rata-rata 7,29 persen, kredit 6,82 persen, dan dana pihak ketiga (DPK) 7,30 persen tantangan terbesar justru ada pada kesiapan digital dan ketahanan siber. 

OJK mencatat bahwa di era layanan serba online, masyarakat menuntut kecepatan, keamanan, dan efisiensi yang hanya bisa diwujudkan melalui digitalisasi menyeluruh.

Baca juga: KPK Tetapkan Anggota DPR RI Heri Gunawan dan Satori Tersangka Kasus CSR BI-OJK

Untuk itu, kata Dian Ediana Rae, OJK telah menerbitkan Panduan Digital Resilience serta Panduan Tata Kelola Kecerdasan Artifisial (AI) agar bank, termasuk BPD, dapat memanfaatkan teknologi dengan cara yang aman, transparan, dan berkelanjutan.

Selain digitalisasi, menurut Dian Ediana Rae, OJK juga mendorong sinergi antar-BPD melalui pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) serta konsolidasi dengan BPR milik daerah. Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat struktur permodalan, efisiensi operasional, hingga perluasan akses pembiayaan ke sektor UMKM.

“Dengan jaringan yang dekat dengan masyarakat, BPD punya modal besar. Namun agar bisa menjadi regional champion, BPD harus berani berubah, berinovasi, dan menguatkan diri melalui kolaborasi,” ujar Dian Ediana Rae.

Baca juga: Wawancara Eksklusif - Kepala OJK NTT Sarankan Hindari Investasi Bodong dengan 2L 

Roadmap Penguatan BPD 2024–2027 sendiri menekankan empat pilar utama penguatan struktur dan tata kelola, akselerasi transformasi digital, penguatan peran ekonomi daerah, serta peningkatan pengawasan.

OJK berharap dukungan penuh dari pemegang saham, direksi, hingga pemerintah daerah agar transformasi BPD tidak sekadar wacana, melainkan benar-benar membawa dampak nyata pada pembangunan ekonomi daerah sekaligus daya saing nasional. (iar) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved