Opini

Opini: OVOP dan Revolusi Ekonomi dari Pinggiran 

Di tengah kegamangan itu, Program One Village One Product (OVOP) di NTT setidaknya hadir sebagai angin segar. 

Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI ERNESTUS HOLIVIL
Ernestus Holivil 

Contohnya, bukan hanya menjual kopi dari Bajawa, tetapi menceritakan bagaimana kopi itu ditanam dalam ritual adat, dipanen dengan gotong royong, dan disangrai oleh generasi yang menjaga rasa dan tradisi. 

Inilah yang membuat produk lokal tak tergantikan oleh pabrikan besar: ia lahir dari tempat, waktu, dan komunitas yang otentik.

Jika pemerintah daerah benar-benar ingin OVOP berumur panjang dan berdampak luas, maka membangun ekosistem narasi desa harus dijadikan fondasi utama. 

Sebab hanya lewat cerita yang hidup dan terhubung, desa bisa berdiri sejajar dengan pasar. Bukan sebagai pelengkap, tapi sebagai pemilik panggung. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved