Belu Terkini

Lapas Atambua Gelar Pelatihan Olahan Pangan, WBP Perempuan Dibekali Keterampilan Usaha Mandiri

Dalam sesi praktik, para WBP perempuan diajarkan mengolah bahan pangan lokal seperti pisang, singkong, dan tempe sagu menjadi berbagai jenis keripik. 

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Atambua menggelar pelatihan pembuatan produk olahan pangan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Perempuan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Atambua menggelar pelatihan pembuatan produk olahan pangan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Perempuan. 

Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian dengan tujuan membekali WBP keterampilan usaha produktif yang dapat dijalankan setelah bebas nanti.

Bertempat di blok perempuan, pelatihan dipandu oleh ibu-ibu Pipas Cabang Lapas Atambua. Mereka memaparkan mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, teknik pengolahan higienis, hingga pengemasan sesuai standar keamanan pangan agar produk memiliki nilai jual di pasaran.

Dalam sesi praktik, para WBP perempuan diajarkan mengolah bahan pangan lokal seperti pisang, singkong, dan tempe sagu menjadi berbagai jenis keripik. 

Proses dimulai dari pencucian, pengirisan, perendaman dalam larutan garam dan pewarna alami, penggorengan pada suhu optimal, hingga pengemasan menarik. Untuk keripik tempe sagu, peserta belajar teknik mencampur bahan, meratakan adonan, mengiris tipis, kemudian menggoreng agar menghasilkan tekstur renyah namun tidak keras.

Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan, Sabtu (23/8/2025) menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis pemberdayaan WBP

Menurutnya, keterampilan usaha mandiri sangat penting agar mereka memiliki bekal hidup yang layak setelah kembali ke tengah masyarakat.

Baca juga: 138 Warga Binaan Lapas Atambua Terima Remisi, Satu Langsung Bebas

“Pelatihan ini bukan sekadar transfer keterampilan, tetapi juga investasi masa depan. Kami ingin para WBP pulang dengan kemampuan yang membuka jalan menuju kemandirian dan kontribusi positif bagi masyarakat,” tegas Hendra. 

Ia berharap kegiatan ini menjadi model pembinaan berkelanjutan yang tidak hanya membekali keterampilan, tetapi juga menyiapkan WBP untuk kembali berperan aktif di masyarakat.

Salah satu WBP peserta pelatihan (NT) mengaku senang mendapat kesempatan mengikuti kegiatan ini. 

“Saya jadi tahu cara mengolah bahan makanan di sekitar saya, seperti pisang dan singkong, menjadi produk yang bisa dijual. Harapan saya, setelah bebas nanti, saya bisa membuka usaha sendiri berbekal keterampilan ini,” ujarnya. (gus)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved