TTU Terkini
Warga Desa Sekon Keluhkan Distribusi Air hingga Jembatan Rusak
Yohanes mengakui, persoalan kesulitan air bersih ini tidak hanya dirasakan oleh yang bersangkutan sendiri namun sebagian masyarakat.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Sejumlah warga Desa Sekon, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menyampaikan sejumlah keluhan urgen saat menghadiri reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten TTU, Norbertus Tubani, S. Sos.
Dalam kegiatan reses yang dilaksanakan pada, Selasa, 19 Agustus 2025 masyarakat mengeluhkan sejumlah persoalan seperti distribusi air untuk pengairan sawah, infrastruktur jalan ke sawah yang rusak dan jembatan yang rusak serta sejumlah persoalan lainnya.
Seorang warga bernama Yohanes mengatakan, mereka kesulitan mencukupi kebutuhan air bersih di rumah. Pasalnya, dalam dua pekan mereka harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 50.000 untuk membeli air.
"Saya sudah umur-umur macam begini setiap dua Minggu harus ambil uang dari mana bapak," ujarnya.
Ia mengakui, pengadaan air bersih di Desa Sekon telah dilaksanakan oleh pemerintah desa. Namun, fasilitas perpipaan dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab menyebabkan distribusi air mengalami kendala.
Yohanes mengakui, persoalan kesulitan air bersih ini tidak hanya dirasakan oleh yang bersangkutan sendiri namun sebagian masyarakat.
Sementara itu warga lainnya bernama Nikolaus Naikofi mengatakan, mereka sangat membutuhkan pembangunan jembatan. Pasalnya, jembatan tersebut menjadi salah satu akses penting siswa-siswi SD, SMP untuk pergi ke sekolah.
Baca juga: Reses Anggota DPRD TTU Jaring Aspirasi Masyarakat Akar Rumput
Selain itu, jembatan ini juga bisa mempermudah masyarakat dari seberang kali untuk pergi ke Gereja. Sebagian masyarakat Desa Sekon berdomisili di seberang kali. Oleh karena itu, pembangunan jembatan merupakan salah satu hal urgen agar mempermudah mereka bepergian maupun kembali ke tempat pemukiman.
"Karena di situ di saat hujan lebat, kasihan anak-anak sekolah akhirnya bolos sekolah karena tidak bisa menyeberangi kali," ungkapnya.
Keluhan tersebut telah disampaikan berkali-kali namun, sampai saat ini belum terealisasi sama sekali. Pembangunan infrastruktur jembatan tersebut, kata Nikolaus, tidak dapat dibangun menggunakan anggaran dari dana desa.
Sementara itu, anggota DPRD TTU, Norbertus Tubani menegaskan pihaknya akan menyampaikan keluhan masyarakat ini kepada pemerintah daerah.
Menurutnya, masyarakat selalu mengeluhkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan dasar dan pokok mereka. Mereka tidak pernah melakukan rekayasa dalam menyampaikan keluhan.
Ia menuturkan, masyarakat sangat membutuhkan sejumlah hal urgen di desa seperti air bersih, air untuk mengairi sawah, jalan usaha tani, dan hal-hal lainnya.
"Masyarakat ini apa yang mereka mengeluhkan itu yang perlu kita jawab," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Robert ini memastikan akan mengawal semua keluhan masyarakat ini khususnya untuk kemudian disampaikan kepada pemerintah daerah. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Dosen Unimor Gelar PkM di SMK Suarna Wisata, Desa Tes Perbatasan RI-RDTL |
![]() |
---|
Dosen Unimor Berdayakan Petani Perbatasan Melalui Teknologi Ramah Lingkungan Terintegrasi |
![]() |
---|
Satu Unit Sepeda Motor Milik Seorang Mahasiswa di TTU Raib Digasak Maling |
![]() |
---|
Bupati Falentinus Mutasi Jabatan Eselon III dan Eselon IV Lingkup Pemkab TTU |
![]() |
---|
Dosen Unimor Beri Pelatihan Pembuatan Web Sekolah di SMK Suarna Wisata Tes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.