Opini

Opini: Membolak-balikkan Indonesia

Tegas adalah hal yang cukup menonjol. Orang Timur meski berwajah menyeramkan, tetapi lembut ketika didekati. 

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-DOKUMENTASI PRIBADI ROBERT BALA
Robert Bala 

Sikap di atas diakui juga oleh Prabowo Subianto. Setelah berkenalan dengan banyak orang Indonesia Timur dan bertugas di Indonesia Timur, ia akui hal itu. Masyarakat di Indonesia Timur sangat semangat, dinamis, tidak mudah menyerah, dan berani bertarung.

Orang Timur juga bersuara lantang. Suara lantang berarti suara yang jelas dan nyaring terdengar. Suaranya Sipri, Jacson Zean, dan Juan Reza menjadi contoh terbaru. 

Hal itu belum cukup menderetkan suara-suara emas yang tidak kurang untuk disebutkan. Tetapi suara lantang juga berarti lantang adalah tindakan berbicara dengan suara keras dan jelas. 

Apa yang ada dalam hati diungkapkan apa adanya hal mana dengan mudah dinilai sebagai tak kenal sopan santun. Tetapi kelantangan justru mengungkapkan kejujuran, tidak berbelit dan berkelok. 

Kelantangan ini  kerap dikaitkan dengan sikapnya yang temperamental. Orang temperamental kerap mengekspresikan amarahnya secara berlebihan. 

Bagi orang Timur, ekspresi itu tidak serta merta mengarah kepada perbuatan. Itu sekadar sebuah informasi awal agar masing-masing merem diri agar tidak terjadi yang tidak diinginkan. 

Tetapi sikap temperamental juga menunjukkan keberanian (kadang berlebihan). Sekali berkata, ia tidak akan mundur.

Yang tak kurang adalah nilai kekeluargaan dan kesetiawakanan. Di wilayah perkotaan di Jawa, dengan mudah menemukan orang-orang dari Timur yang berkumpul dalam ikatan kekerabatan. 

Ikatan itu tidak sekadar formalistis tetapi diekspresikan melalui sikap saling membantu. Sikap Sipri Bhuka, Juan Reza, dan Jacson Zeran yang begitu mudah berkolaborasi adalah perwujudan sikap orang Timur. 

Berani Berubah 

Apakah sikap-sikap menggugah orang-orang Timur hanya berada di kedalaman dan lupa diketahui apalagi diekspresikan? 

Sebagai nilai dan juga watak, bila dianalogkan dengan tindakn memasak, maka nilai-niali tu bisa saja berada di dasar.

Dengan kulit hitam, rambut ‘keribo’, suara keras, kerap nilai-nilai ‘ketimuran’ itu diendapkan demi lebih memberi ruang dan membanggakan sikap yang sopan, selalu tersenyum (meski lagi marah), berkata halus. 

Akibat-kata-kata halus nan indah, maka yang tampil di atas adalah sesuatu yang indah dan tampak semuanya ‘baik-baik saja’. Tetapi hal itu bisa saja menunjukkan sebuah tatanan yang sekilas baik tetapi bukan untuk waktu yang lama. 

Pembangunan yang lebih ‘pro barat Indoinesia’ yang bisa terlihat dari kemajuan tentu sangat dibanggakan. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved