TTU Terkini
Dosen Unimor Gelar PkM-DPPM di Desa Femnasi, Edukasi Masyarakat Tentang Budidaya Sirih
Tim PkM Universitas Timor memberikan edukasi, sosialisasi dan budidaya sirih melalui sistem Agroforestri kepada Kelompok Tani Beslat
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Dosen Universitas Timor melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Femnasi, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT. Kegiatan yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Mayarakat (DPPM) 2025 ini menyasar Kelompok Tani Beslat di desa tersebut.
Tim PkM Universitas Timor memberikan edukasi, sosialisasi dan budidaya sirih melalui sistem Agroforestri kepada Kelompok Tani Beslat yang telah berdiri sejak tahun 1999 itu. Sebagai salah satu wilayah yang bertahan hidup dari komoditas sirih, masyarakat setempat mengalami sejumlah kendala seperti rendahnya produksi sirih dengan pola tanam konvensional.
Ketua Tim Pelaksana PKM DPPM dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Timor Anggelina Delviana Klau mengatakan, legiatan merupakan salah satu kewajiban bagi para dosen merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Mereka melakukan pendekatan ilmiah dan terapan melalui skema Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) untuk membantu masyarakat keluar dari persoalan yang selama ini dialami.
Menurutnya, petani Desa Femnasi memiliki potensi besar di bidang sumber daya alam. Namun, potensi tersebut belum didukung oleh teknologi dan pengetahuan memadai.
“Karena itu, program ini kami rancang secara holistik: mulai dari pembibitan (sirih, tanaman inang, dan sayuran), pembuatan pupuk organik dan PGPR, penerapan agroforestry," ujarnya, Rabu, 13 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, mereka memilih menerapkan Sistem Agroforestri pada tanaman sirih karena tanaman ini memiliki nilai ekonomi, sosial, dan budaya yang tinggi di kalangan masyarakat Timor. Di sisi lain, sirih juga memiliki peran sentral dalam pelaksanaan ritual adat dan interaksi sosial.
Salah satu tujuan dilaksanakannya program tersebut yakni mengubah pola budidaya di satu sisi dan merubah cara pandang petani di sisi lain. Tim PkM juga mendirikan rumah persemaian sebagai pusat edukasi dan produksi bibit sirih.
Para petani diberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos biochar dan menerapkan teknologi irigasi tetes demi memaksimalkan penggunaan air.
Baca juga: Dosen Pertanian Unimor Berikan Pelatihan Inovasi Vertikultur Bagi Kelompok Wanita Tani Sukamaju TTU
Pada kesempatan yang sama, Dr. Werenfridus Taena (tim PKM) mengatakan, keberlanjutan program ini terletak pada kemampuan petani untuk mengadopsi pendekatan agroforestri yang adaptif terhadap kondisi lokal.
Tanaman sirih memerlukan inang seperti lengkeng dan jambu air untuk tumbuh dan berkembang. Dalam jangka panjang, kedua tanaman ini dapat meningkatkan tutupan vegetasi, memperbaiki kualitas tanah dan kelembaban, serta menjaga sumber air. Dalam jangka pendek, budidaya tanaman hortikultura dapat langsung meningkatkan ketahanan pangan dan menambah pendapatan masyarakat.
Mewakili Tim PkM, Werenfridus menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengadian Kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) atas dukungan pendanaan yang memungkinkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terlaksana dengan baik.
Dukungan tersebut mencerminkan komitmen Kemendiktisaintek dalam mendorong inovasi berbasis masyarakat, memperkuat peran perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan, serta mendukung implementasi program kampus.
Ia berharap, masyarakat di Desa Femnasi, khususnya anggota Kelompok Beslat, memiliki perspektif ekonomi dan lingkungan dalam menjalankan usaha tani sirih. Pasalnya, mereka tidak hanya meningkatkan produktivitas melalui teknologi pertanian, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem sekitar.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Beslat, Yosep Siki menerangkan, beberapa bulan terakhir, tanaman sirih milik masyarakat setempat diserang hama. Hal ini menyebabkan daun sirih menguning dan menghasilkan buah berukuran kecil. Kondisi ini berbanding terbalik dengan hasil yang dialami masyarakat beberapa tahun silam.
TTU Terkini
Dandim 1618/TTU Antisipasi Potensi Gangguan Imbas Insiden di Tapal Batas RI RDTL di Desa Inbate |
![]() |
---|
Dosen Unimor Gelar PkM di SMK Suarna Wisata, Desa Tes Perbatasan RI-RDTL |
![]() |
---|
Dosen Unimor Berdayakan Petani Perbatasan Melalui Teknologi Ramah Lingkungan Terintegrasi |
![]() |
---|
Satu Unit Sepeda Motor Milik Seorang Mahasiswa di TTU Raib Digasak Maling |
![]() |
---|
Bupati Falentinus Mutasi Jabatan Eselon III dan Eselon IV Lingkup Pemkab TTU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.