Opini
Opini: Societas Verbi Divini di Tanah Marapu
Pusat misi yang sebelumnya ada di Pakamandara dipindahkan ke Weetebula, yang bertahan hingga hari ini.
Kongregasi lain yang ada sekarang melanjutkan kemajuan Gereja dan mendewasakan iman umat dengan pelbagai pastoral praktis yang menyapa realitas umat secara hari ini.
Kaloborasi dari semua kongregasi dan imam diosesan Weetebula. Kini iman umat di keuskupan Weetebula sedang bertumbuh dan berkembang menuju Gereja yang dewasa.
Di dalam membangun iman menuju Gereja yang dewasa di keuskupan Weetebula ini tidak terlepas dari peran para misionaris SVD.
Misionaris SVD datang pertama kali di pulau Sumba pada tahun 1929.
Namun dalam perjalanan waktu hingga tahun 1957, SVD meninggalkan umat di pulau Sumba dengan alasan paling dasar, kekurangan tenaga misionaris untuk terus menjejakkan sang Sabda kehidupan di padang-padang ilalang tanah Marapu yang indah memesona tiada duanya.
Dari tahun 1957 sampai hari ini kongregasi CSsR masih berdiri kokoh mengalirkan penebusan yang berlimpah kepada penduduk Sumba dengan aneka pastoral praktisnya yang menyapa dan menyejukkan.
Uskup sekarang adalah Mgr. Edmund Woga, CSsR yang tertahbis sejak tahun 2009, menggantikan posisi Uskupa Mgr. G Kherubim Parera, SVD.
Misi pelayanan pastoral di keuskupan Weetebula makin mantap dan eksis dengan pelbagai pastoral praktis yang sungguh menyapa realitas hidup umat.
Setelah sekian lama SVD meninggalkan umat di Pulau Sumba, akhirnya pada tahun 1985, pimpinan keuskupan Weetebula Pater Berthold Ney, CSsR selaku Administrator Keuskupan Weetebula pada tahun 1984 mengambil sebuah langkah praktis dengan memohon kepada pimpinan SVD untuk berkarya lagi di pulau Sumba.
Pada misi SVD periode kedua di Pulau Sumba ini SVD mengutus ketiga misionaris perdana yaitu masing-masing dari tiga Provinsi mengutus satu misionaris, Dari SVD Timor (IDT) Pater Zenon Stezyeeki, SVD, SVD Ende (IDE), Pater Vinsen Jolasa, SVD, SVD Ruteng (IDR), Pater Yosef Banamtuan, SVD.
Dari ketiga misionaris SVD sulung periode SVD berkarya di Sumba, hanya Pater Yoseph Banamtuan, SVD yang masih bertahan hingga usia 40 tahun imamat berkarya di Tanah Marapu.
Serah terima di Melolo dalam perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pater Berthold Ney, CSsR.
Betapa indahnya para misionaris SVD menjejakkan kaki di hamparan ilalang tanah Marapu.
Dari ujung Timur pulau Sumba menyebarlah misionaris SVD periode kedua menyebar hingga di Sumba Barat Daya.
Melolo mencatat sejarah dalam jejak misi SVD pada periode kedua. Ketiga misonaris SVD ini mengawali tugas pewartaannya di ujung Timur Pulau Sumba.
Yohanes Mau
Societas Verbi Divini
Congregatio Sanctissimi Redemptoris
Uskup Weetabula Mgr. Edmund Woga CSsR
Societas Iesu
Pulau Sumba
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.