Liputan Khusus
LIPSUS: Kucurkan Rp 1,6 Triliun, Rote Ndao Jadi Sentra Produksi Garam Nasional
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao mengumumkan rencana pembangunan Kawasan Strategis Industri Garam Nasional (K-SIGN)
POS-KUPANG.COM, BAA - Pemerintah Kabupaten Rote Ndao mengumumkan rencana pembangunan Kawasan Strategis Industri Garam Nasional (K-SIGN) yang akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2025 hingga 2027 mendatang.
Proyek ini mencakup pembangunan lahan, infrastruktur serta fasilitas penunjang lainnya pada tahap satu dan dua dengan total nilai investasi mencapai Rp 1,603 triliun.
Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk menuturkan, lokasi pembangunan K-SIGN tersebar di tiga kecamatan, yakni Landu Leko, Rote Timur dan Pantai Baru.
Wilayah yang masuk dalam proyek ini mencakup sejumlah desa seperti Pukuafu, Desa Daeurendale, Desa Daiama, Desa Lifuleo, Desa Tenalai, Desa Sotimori, Desa Serubeba, Desa Matasio, Desa Edalode, Desa Keoen, Desa Ofalangga dan Desa Tesabela.
Paulus Henuk menyebut, rencana pengembangan dilakukan dalam tiga tahap, dimulai tahun 2025 seluas 1.193 hektar, tahap dua pada 2026 seluas 9.541 hektar dan tahap tiga pada 2027 seluas 3.135 hektar.
Anggaran pembangunan tahap satu senilai Rp 392,84 miliar untuk pekerjaan lahan, Rp 322,13 miliar untuk infrastruktur serta Rp34,93 miliar untuk bangunan gedung.

Tahap dua menghabiskan anggaran Rp 479,92 miliar untuk pekerjaan lahan, Rp 168,21 miliar untuk infrastruktur dan Rp 204,98 miliar untuk bangunan gedung.
Proyek ini, kata Paulus Henuk, menargetkan produksi garam sebesar 2,6 juta ton per tahun dari 10 zona produksi dengan produktivitas 200 ton per hektar.
"Nilai produksi diperkirakan mencapai Rp 2,6 triliun per tahun dan diproyeksikan dapat menyerap hingga 25.639 tenaga kerja," ucap Paulus Henuk, Rabu (6/8/2025).
Baca juga: Tambak Garam Buka Akses Jalan di Desa Nunkurus, Warga Kini Nikmati Jalan Mulus
Dari sisi ekonomi, lanjut Paulus Henuk, proyek ini diharapkan memberikan multiplier effect sebesar 1,8 kali terhadap sektor riil seperti konstruksi, energi, logistik, jasa keuangan dan perdagangan, dengan potensi dampak ekonomi mencapai Rp 4,86 triliun.
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao juga memperkirakan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 75 hingga Rp150 miliar per tahun serta pertumbuhan PDRB daerah hingga 100 persen dengan laju ekonomi 8-10 persen per tahun.
Paulus Henuk menjelaskan, proyek K-SIGN turut mendongkrak sektor UMKM, pertanian, perikanan, peternakan, transportasi hingga agro pariwisata.
Selain itu, diperkirakan akan muncul 500 sampai 1.000 UMKM baru, peningkatan kebutuhan pangan sebesar Rp 75 - Rp150 miliar per tahun serta pertumbuhan sektor pariwisata dengan potensi pengunjung 10.000-50.000 orang per tahun.
Terkait status lahan, jelas Paulus, tahap pertama akan memanfaatkan 1.089,43 hektar lahan yang diklaim dikuasai masyarakat, 148,32 hektar lahan dengan status PPIB (Pemberhentian Pemberian Izin Baru), 183,30 hektar lahan negara yang clear and clean, serta 291,38 hektar lahan bersertifikat milik masyarakat.

Ditegaskannya, Pemerintah akan mensertifikasi lahan-lahan tersebut sesuai ketentuan hukum, termasuk Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Lipsus
Liputan Khusus Pos Kupang
Paulus Henuk
Bupati Rote Ndao
POS-KUPANG.COM
Sakti Wahyu Trenggono
Frista Yoharnita
Dony Laisnima
Melki Laka Lena
Anwar Kurniawan
Desa Weoe
Kecamatan Wewiku
Rofinus Bria Seran
Rambu Kudu Anaknya Ceria, Pamit Keluarga untuk Wisuda Ditemukan Tak Bernyawa |
![]() |
---|
Tim Kemensos RI ke Ende Dampingi 7 Siswi SD Korban Pencabulan Guru Dapat Kepastian Hukum |
![]() |
---|
Delapan Tahun Hidup Dalam Pasungan ODGJ di Manggarai Barat NTT Butuh RSJiwa |
![]() |
---|
LPA NTT Minta Kasek SMAN 9 Kupang Tak Keluarkan Siswa Aniaya Guru di Sekolah |
![]() |
---|
OJK Tindak 6 Investasi Ilegal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.