Cerita Mahasiswa Stiper Flores Bajawa Satu Tahun Timba Ilmu di Israel

“Kami sangat berterima kasih kepada Stiper Flores Bajawa yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk magang di Israel, tanpa masuk di Stiper kami belum tentu bisa ke ke Israel,” kata Ven.

Bekal pengetahuan yang mereka dapat selama berada di Israel, Ven bertekad akan terus mengembangkan metode pertanian modern dengan memanfaatkan potensi besar yang ada di Negara agraris ini.

Cerita lain disampaikan oleh Estin Bhoki, bahwa salah satu aspek yang diterapkan oleh petani di Israel dalam mengembangkan pertanian adakah dengan disiplin yang tinggi. Kerja disiplin itu mulai dari waktu kerja dan juga dedikasi yang tinggi.

Ia mengatakan, di Israel, jam kerja mulai pukul 05.00 pagi waktu setempat dengan jam kerja yang tepat dan dijalankan dengan efektif.

“Mode pertanian yang sangat nampak itu, di Israel teknologi sangat canggih, dengan menggunakan irigasi tetes dengan kondisi Israel yang kekurangan air karena berada di gurun,” ungkapnya.

Sementara Ketua LPM, RD Rofinus Neto Wuly, mengungkapkan ini merupakan suatu prestasi yang membanggakan. Hal ini lahir dari belasan Sarjana muda angkatan pertama yang mendapatkan pengalaman kuliah magang kerja di Arafah Israel.

Romo Roni berharap dengan seperangkat pengalaman yang diperoleh dengan belajar teknologi pertanian yang canggih di Israel maupun pengalaman spiritual orang beriman Katolik, dapat membagikan ke teman-teman lain baik bagi gereja, bangsa dan negara.

“Pengalaman -pengalaman itu mohon di share, berbagai, baik ilmu teknologi pertanian Israel maupun pengalaman spiritual kalian. Hal itu  untuk kehidupan bersama baik gereja maupun masyarakat. Almamater sangat bangga,” ujar Romo Roni. (cha)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS