Ngada Terkini

TIm ITB Turun ke Tiga Kecamatan di Ngada, Survey tentang Potensi Strategis

Tiga kecamatan di Kabupaten Ngada, yakni Kecamatan Bajawa Utara, Riung Barat, dan Aimere, ditetapkan sebagai fokus riset Tim Ekspedisi Patriot (TEP)

POS KUPANG/CHARLES ABAR
SURVEI - Tim survei dari ITB mengunjungi warga di Satuan Permukiman II Desa Waewea, Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar

POS-KUPANG.COM, BAJAWA – Tiga kecamatan di Kabupaten Ngada, yakni Kecamatan Bajawa Utara, Riung Barat, dan Aimere, ditetapkan sebagai fokus riset Tim Ekspedisi Patriot (TEP) dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Riset ini terkait dengan program pengembangan kawasan transmigrasi.

 Program ini merupakan bagian penting dari Transmigrasi Patriot, inisiatif strategis Kementerian Transmigrasi untuk mewujudkan kawasan transmigrasi inklusif, produktif, dan berkelanjutan. Dalam program ini, perguruan tinggi digandeng untuk memetakan potensi, melakukan riset sosial-ekonomi, hingga merancang model pembangunan yang berkelanjutan.

 Koordinator tim 1, Maria Dolorosa Bhebhe ST, MPWK mengatakan, riset ini penting sebagai  langkah awal dalam pengembangan kawasan transmigrasi di Kabupaten Ngada.  “Riset tim kami berfokus untuk melakukan kajian dan evaluasi secara mendalam terhadap kawasan transmigrasi Bajawa. Kegiatan ini merupakan langkah awal yang krusial bagi pengembangan kawasan transmigrasi,” jelas Maria, beberapa waktu lalu.

Menurut Maria, tim riset lapangan telah bergerak ke tiga Kecamatan tersebut dan akan melakukan riset hingga  Desember 2025 mendatang. Dalam melakukan pendalaman riset, tim menjalankan kegiatan komprehensif, mulai dari pemetaan spasial wilayah, evaluasi sosial-ekonomi, hingga penggalian potensi lokal.

 “Tahapan awal riset langsung difokuskan pada tiga kecamatan utama, yakni Bajawa Utara, Riung Barat, dan Aimere. Tim telah melakukan pekerja di lokasi tersebut untuk melihat kondisi awal, melakukan delineasi wilayah perencanaan, sekaligus menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat, transmigran, dan penduduk lokal,” terang Maria.

Hasil identifikasi awal, kata Maria, menunjukkan bahwa kawasan tersebut memiliki potensi strategis, meski masih menghadapi tantangan, terutama keterbatasan infrastruktur layanan dasar. Survei lanjutan akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan melalui observasi lapangan, wawancara, dan diskusi langsung dengan masyarakat serta pemangku kepentingan.

“Hasil kerja tim ini nantinya akan menjadi landasan dalam perancangan tata kelola kolaboratif serta pembentukan korporasi masyarakat. Karena itu, pendekatan yang kami lakukan partisipatif, berbasis data, dan reflektif terhadap dinamika lokal,” tambah Dr. Hikmawan.

Masyarakat setempat menyambut baik kegiatan ini dan berharap hasil riset TEP ITB dapat mendukung transformasi transmigrasi serta menghadirkan model pembangunan berkelanjutan berbasis potensi lokal. (cha)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved