Ngada Terkini
Tiga Kecamatan di Ngada Jadi Fokus Riset Tim Ekspedisi Patriot ITB
Koordinator tim 1, Maria Dolorosa Bhebhe S.T., M.P.W.K., mengatakan, pentingnya riset ini, sebagai langkah awal dalam pengembangan kawasan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar
POS-KUPANG.COM, BAJAWA – Tiga kecamatan di Kabupaten Ngada, yakni Bajawa Utara, Riung Barat, dan Aimere, ditetapkan sebagai fokus riset Tim Ekspedisi Patriot (TEP) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam program pengembangan kawasan transmigrasi.
Program ini merupakan bagian penting dari Transmigrasi Patriot, inisiatif strategis Kementerian Transmigrasi untuk mewujudkan kawasan transmigrasi inklusif, produktif, dan berkelanjutan.
Dalam program ini, perguruan tinggi digandeng untuk memetakan potensi, melakukan riset sosial-ekonomi, hingga merancang model pembangunan yang berkelanjutan.
Koordinator tim 1, Maria Dolorosa Bhebhe S.T., M.P.W.K., mengatakan, pentingnya riset ini, sebagai langkah awal dalam pengembangan kawasan transmigrasi di Kabupaten Ngada.
“Riset tim kami berfokus untuk melakukan kajian dan evaluasi secara mendalam terhadap kawasan transmigrasi Bajawa. Kegiatan ini merupakan langkah awal yang krusial bagi pengembangan kawasan transmigrasi,” jelas Maria, kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (12/09/2025).
Tim lapangan telah mulai bergerak di 3 kecamatan hingga Desember 2025. Dalam melakukan pendalaman, tim menjalankan kegiatan komprehensif, mulai dari pemetaan spasial wilayah, evaluasi sosial-ekonomi, hingga penggalian potensi lokal.
“Tahapan awal riset langsung difokuskan pada tiga kecamatan utama, yakni Bajawa Utara, Riung Barat, dan Aimere. Tim telah melakukan pekerja di lokasi tersebut untuk melihat kondisi awal, melakukan delineasi wilayah perencanaan, sekaligus menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat, transmigran, dan penduduk lokal,” terang Maria.
Baca juga: ITB dan Pemda Ngada Bersinergi Kembangkan Komoditas Unggulan
Hasil identifikasi awal menunjukkan kawasan tersebut memiliki potensi strategis, meski masih menghadapi tantangan, terutama keterbatasan infrastruktur layanan dasar. Survei lanjutan akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan melalui observasi lapangan, wawancara, dan diskusi langsung dengan masyarakat serta pemangku kepentingan.
“Hasil kerja tim ini nantinya akan menjadi landasan dalam perancangan tata kelola kolaboratif serta pembentukan korporasi masyarakat. Karena itu, pendekatan yang kami lakukan partisipatif, berbasis data, dan reflektif terhadap dinamika lokal,” tambah Dr. Hikmawan.
Masyarakat setempat menyambut baik kegiatan ini dan berharap hasil riset TEP ITB dapat mendukung transformasi transmigrasi serta menghadirkan model pembangunan berkelanjutan berbasis potensi lokal. (cha)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Hujan Deras Picu Longsor di Ngada, Akses Tiga Kecamatan Lumpuh Total |
![]() |
---|
ITB dan Pemda Ngada Bersinergi Kembangkan Komoditas Unggulan |
![]() |
---|
Pemkab Ngada Launching Jersey Away PSN Ngada untuk ETMC Ende 2025 |
![]() |
---|
Bawa Semangat Ilmiah ke Pacuan Kuda Ngada, Dari Kampus STIPER FB ke Arena |
![]() |
---|
Aksi 1.000 Lilin dari Kabupaten Ngada NTT untuk Kompol Kosmas Kaju Gae |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.