Bupati TTS Luncurkan Aplikasi SIPETIK PPA dalam Perayaan Hari Anak Nasional Tahun 2025

"Deklarasi gereja ramah anak menjadi bentuk dukungan bagi pencapaian kabupaten layak anak melalui klaster pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya. Saya juga mendorong untuk dapat terbentuk puskesmas dan sekolah ramah anak. Oleh karena itu, saya berharap setelah penetapan peraturan daerah tentang RPJMD Kabupaten TTS tahun 2025-2030 maka upaya menuju kabupaten layak anak perlu ditindaklanjuti secara serius," ungkapnya.

Tak lupa, Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi bagi upaya pelindungan perempuan dan anak, secara khusus aparat penegak hukum, Wahana Visi Indonesia, Plan Internasional area Soe, Yayasan sanggar suara perempuan, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan dan berbagai pihak lainnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Ardy Benu, menyampaikan aplikasi Sipetik PPA ini sebagai media pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. 

”Ini dilatar belakangi oleh tingginya kasus kekerasan yang terjadi di TTS. Banyak orang melihat namun takut melapor kekerasan tersebut. Untuk itu, melalui aplikasi ini, orang yang melihat kejadian kekerasan boleh melapor, dan identitas pelapor akan dirahasiakan. Laporan akan langsung masuk pada aplikasi. petugas akan langsung menerima dan memproses laporan tersebut," jelas Kadis P3A Kabupaten TTS. (any)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS