NTT Terkini
Anita Jacoba Gah Gelar Workshop Dorong Pengentasan Anak Tidak Sekolah di NTT
Anita menegaskan bahwa program wajib belajar 13 tahun membawa tantangan yang lebih kompleks dibandingkan kebijakan sebelumnya
Penulis: Ray Rebon | Editor: Edi Hayong
Dalam sambutannya, ia menyoroti pentingnya deteksi dini terhadap anak-anak yang berisiko putus sekolah.
Menurut Yaswardi, pendekatan yang komprehensif diperlukan, termasuk membangun sekolah yang inklusif dan aman, memperkuat peran guru secara sosial dan emosional, serta melibatkan orang tua, komunitas, dan lingkungan sekitar.
"Sekolah harus menjadi tempat harapan dan tempat anak-anak membangun cita-cita, bukan tempat yang mereka tinggalkan karena keterbatasan," kata Yaswardi.
Dengan berbagai upaya dan kolaborasi ini, Yaswardi berharap angka anak tidak sekolah dapat ditekan secara signifikan dan cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa benar-benar terwujud melalui pendidikan yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak kepada semua anak bangsa.(rey)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.