Siswa Keracunan Makanan Gratis

Ratusan Siswa Keracunan Makanan, SMPN 8 Kupang Alihkan KBM Secara Daring

Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMPN 8 Kupang secara ofline atau tatap muka dihentikan sementara.

|
Penulis: Ray Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
DIRAWAT - Siswa siswi SMPN 8 Kota Kupang keracunan makanan bergizi gratis sehingga dilarikan ke rumah sakit, Selasa (22/7/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMP Negeri 8 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, secara ofline atau tatap muka dihentikan sementara.

Pihak sekolah menganti dengan menggunakan sistem daring (online) menyusul insiden siswa siswi keracunan Makanan Bergizi Gratis.

Kepala SMPN 8 Kupang, Maria Roslin Lana mengatakan, seluruh aktivitas pembelajaran baik oleh guru maupun siswa kini dilakukan dari rumah.

"Kami semua, baik guru maupun anak-anak, belajar dari rumah," ujar Maria Roslin Lana, Rabu (23/7/2025).

Ia menjelaskan, kebijakan ini akan diberlakukan sampai adanya petunjuk lebih lanjut dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang.

"Proses ini kami jalankan sambil menunggu petunjuk dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang," katanya.

Sebanyak 200 siswa siswi SMPN 8 Kupang keracunan Makanan Bergizi Gratis yang mereka santap pada Senin (21/7).

Menurutnya, makanan tersebut disiapkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Adapun menunya terdiri dari nasi, daging sapi, tahu, buncis, bunga pepaya, dan buah pisang. “Anak-anak makan sekitar pukul 10.50 Wita saat jam istirahat,” ujarnya.

Setelah selesai jam sekolah, para siswa siswi pulang ke rumah masing-masing. Mereka mengalami mual, muntah dan diare.

Saat tiba di sekolah pada Selasa (22/7) pagi, kondisi para siswa memburuk. 

“Anak-anak datang ke sekolah sambil menangis dan mengeluh kesakitan. Ada yang langsung kami bawa ke UKS, tapi karena banyak yang parah, kami rujuk ke rumah sakit,” terang Maria Roslin Lana.

Ia menyebut, ada sekitar 140 siswa siswi dirujuk ke tiga rumah sakit, yakni RS Mamami, RSUD SK Lerik, dan RS Siloam.

Dokter spesialis di RSUD SK Lerik, Ronald Melviano menjelaskan, gejala yang dirasakan oleh para siswa adalah pusing, mual dan muntah. Selain itu, nyeri ulu hati, dan diare.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved