Opini
Opini: Hela Keta, Model Kepemimpinan Pendidikan Berbasis Relasi Budaya Timor
Pertanyaannya, apakah mungkin kita membangun model kepemimpinan pendidikan yang lebih manusiawi dan kontekstual?
Relasi Hela Keta adalah salah satu inspirasi yang bisa kita kembangkan. Dengan mengadopsi prinsip Hela Keta, kepala sekolah akan:
1. Lebih humanis dalam memimpin
2. Lebih terbuka pada partisipasi semua pihak
3. Lebih peka terhadap dinamika sosial dan budaya komunitas sekolah
4. Lebih efektif dalam membangun karakter dan budaya sekolah
Dari Budaya Menuju Transformasi Pendidikan
Jika pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, maka kepemimpinan pendidikan harus dimulai dari relasi yang manusiawi.
Hela Keta mengajarkan kita bahwa kepemimpinan bukan soal jabatan, tetapi soal membangun hubungan yang sehat, setara, dan saling menghargai.
Kepala sekolah, guru, dan seluruh pemimpin pendidikan di NTT memiliki tanggung jawab moral untuk menjadikan budaya lokal sebagai dasar membangun sekolah yang lebih relevan, lebih bermakna, dan lebih berdampak bagi generasi muda.
Mari kita mulai dari diri sendiri, dari sekolah masing-masing, dan dari nilai-nilai budaya yang sudah diwariskan oleh leluhur kita. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.