Opini

Opini: Menuju Maumere Baru, Apanya yang Baru?

Menuju Maumere baru tidak hanya dalam konteks pemimpin yang baru namun dalam konteks pemimpin baru yang memiliki  pemikiran..

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Gabriel Ola 

Oleh: Gabriel Ola
Rakyat Kabupaten Sikka, tinggal di Maumere

POS-KUPANG.COM - Setiap zaman ada pemimpin, setiap pemimpin memiliki tantangan yang berbeda. Maka visi, misi program pun tentu berbeda disesuaikan dengan tantangan zaman atau kebutuhan masyarakat. 

Pembangunan yang akan dilaksanakan  disesuaikan kemampuan serta situasi yang ada baik aspek keuangan, SDM, SDA, situasi politik, keamanan dan ketertiban, situasi global, hubungan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. 

Oleh kerena itu pemimpin dituntut  memiliki visi  dan misi yang baik untuk membawa perubahan, kemajuan bagi masyarakat yang dipimpinnya melalui perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat pada  seluruh aspek kehidupan.

Bukan visi dan misi yang kabur, sulit diterjemahkan  "Caelum in Umbra"  bahkan terkesan  hanya sebuah tagline pembeda dari pemimpin sebelumnya. 

Sebelum reformasi ada dokumen perencanaan pembangunan nasional yakni GBHN yang menjadi pedoman, arah perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional. 

Lahirnya reformasi berkonsekwensi terhadap perubahan sistem politik seperti pemilihan  presiden dan wakil presiden serta pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung. 

Perubahan sistem politik ini  berdampak terhadap berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara di antaranya, adalah perencanaan pembangunan nasional tidak lagi mengenal GBHN sebagai pedoman, arah pembangunan nasional  tetapi berubah menjadi RPJPN. 

Perubahan dokumen perencanaan ini secara politis sedikit berpengaruh terhadap pola perencanaan antara pusat dan daerah kerena adanya polarisasi kepentingan antara pusat dan daerah. 

Konfigurasi politik pusat dan daerah  sangat berbeda kerena pemimpin pusat dan daerah lahir dari partai yang berbeda, maka berpotensi adanya kepentingan yang variatif termasuk tata kelola pembangunan. 

Konsep pembangunan berkesinambungan merupakan roh dari pada GBHN telah bergeser  ke pola pembangunan yang lebih  berorientasi mengakomodir faksi-faksi yang selalu dinamis sesuai kepentingan politik yang sedang bergulir. 

Dalam konteks perencanaan pembangunan daerah kita mengenal dokumen RPJMD  yang memuat visi, misi, arah kebijakan, tujuan, program kepala daerah. RPJMD merupakan  pedoman, arah pembangunan  suatu daerah kurun waktu lima tahun. 

Kemana lima tahun sebuah daerah mau dibawa sangat ditentukan dalam dokumen RPJMD terkait perencanaannya apalagi pelaksanaannya mesti menjawab kebutuhan masyarakat sebagai jawaban atas janji manis saat kampanye. 

Visi Bupati dan Wakil Bupati Sikka 2025-2029 adalah "Terwujudnya Masyarakat Sikka Yang Produktif, Kreatif, Unggul, Mandiri Menuju Maumere Baru."  

Dalam pandangan kami konsep Maumere  Baru mesti mencerminkan hal baru tentang apa yang mau dibangun selama lima tahun ke depan sehingga menjadi pembeda dengan bupati dan wakil bupati sebelumnya. 

Maumere Baru awalnya adalah sebuah tagline saat kampanye sebagai marketing politik dan dalam perumusan di RPJMD sempat diperdebatkan dan pada akhirnya dimasukan dalam rumusan visi Bupati dan Wakil Bupati Sikka 2025-2029. 

Situasi ini memberi sinyal  bahwa antara tagline sebagai marketing politik berpotensi tidak paralel dengan kemampuan untuk diinternalisasikan dengan kebijakan dan program.

Untuk mengetahui tentang  apakah  konsep Maumere Baru itu beda dengan Bupati dan Wakil Bupati Sikka sebelumnya penulis menampilkan data tentang apa yang telah dibuat  oleh bupati dan wakil bupati sebelumnya serta kipra politik, pengalaman sebelum menjadi bupati dan wakil bupati sehingga menjadi pembeda.    

PS da Cunha                                     

Terpilih menjadi  Bupati Kepala Daerah Swantara Tingkat II Sikka tanggal 19 November 1959 dilantik 1 Maret 1960.  Politikus Partai Katolik, anggota DPD Flores, anggota konstituante (1956-1959). 

Dia merintis pembukaan kawasan untuk lahan pertanian di Magepanda, Waigete, Nebe sebagai wilayah produksi pangan. 

Konseptor pembangunan Gelanggang Olah Raga Madawat (Gelora Samador) ( E.P da Gomez, Sepanjang Jalan Kenangan Rekaman Proses Suksesi Bupati Sikka (1959-2003) Dari PS da Cunha Hingga Alexander Longginus,  halaman 2, 3). 

Laurensius Say (1977-1987).  

Veteran Pejuang Angkatan 1945, Anggota MPRS RI(1960-1966), anggota DPR/MPR RI  (1977-1982). 

Laurens Say membangun pasar Maumere, tambak ikan bandeng Koliaduk, memasyarakatkan program lamtoronisasi, menggalakkan penanaman kakao, kopi dan cengkeh, mengembangkan perkoperasian melalui wadah KUD, membuka jalan ke berbagai desa terpencil (Ibid, halaman, 13).
 
Drs. Daniel Woda Palle (1978-1988)

Danil Woda Palle pernah menjadiCamat Maumere (1962-1964), Sekwilda Sikka (1968-1970) dan (1974-1977).

Dan Palle membangun sektor perikanan, mengembangkan sektor pariwisata, memperluas pelabuhan Maumere, membangun depot Pertamina dan SPBU, transmigrasi, membangun perkoperasian dan penghijauan (ibid, hal, 28).                             

Drs. Avelinus Maskhur Conterius (1988-1993)

Sekda Kabupaten Alor, meneruskan karya pendahulunya di sektor perikanan, kepariwisataan, transmigrasi, peningkatan dan pembukaan jalan ke kawasan terpencil, membangun Stasiun Radio Suara Pemerintah Daerah,

Dia berhasil meningkatkan PAD dari sekitar Rp 500 juta dimasa Dan Palle menjadi 1 miliar, kerja sama antara KUD dengan Asosiasi Wiraswasta disektor produksi dan pemasaran komoditi hasil perkebunan (Ibid, hal, 38).  

Alexander Idong (1993-1998)                 

Camat Maumere (1964-1974). Kepala Sensus dan Statistik selama 20 tahun, Bendahara DPD II Golkar Sikka (1989-1993), Ketua DPRD II Sikka (1992-1993).

Alex Idong membangun kembali puing-puing reruntuhan gempa 1992, bangun RSUD dr, TC. Hillers, meningkatkan pemasaran jambu mete dengan menarik investor untuk operasi di Kabupaten Sikka. (Ibid, hal, 53).                  

Drs. Paulus Moa (1998-2003) 

Camat Bola (1964-1966), Camat Nimboran, Jayapura Irian Jaya (1973), beberapa jabatan strategis di Timor Timur sejak 1979-1998: pendamping Bupati Viqueque, Sekwilda Bobonaro, Kota Administratif Dili, Manufahi dan Liquisa. 

Saat menjabat Bupati Sikka, Paulus Moa canangkan Sapta Program: peningkatan kualitas SDM, Pengentasan kemiskinan, peningkatan  kualitas LH dan tat ruang, pemanfaatan lahan pertanian, pengembangan agrobisnis, agroindustri, peningkatan program koperasi dan pembangunan pariwisata  meningkatkan PAD dari Rp 2,2 miliar di masa Alex Idong menjadi Rp 7 miliar pada tahun 2022, serta membangun kota yang indah (ibid, hal, 77).                                  

Drs. Alexander Longginus (2003-2008)      

Aktivis LSM, bergelut sebagai petani, peternak, petambak ikan, pemasak minyak kelapa, pembakar batu merah, papalele kopra, guru, manajer hotel,

Alex Longginus mendirikan Universitas Nusa Nipa (Unipa), membangun SPBU, membangun kerja sama Flores Portugal, Program pelestarian Terumbu Karang (COREMAP), menghadirkan investor untuk membangun Barata, Roxy, pemekaran kecamatan, perluasan bandara, pembebasan lahan untuk lingkar luar, Alokasi Dana Desa. (Ibid, hal, 152). 

Drs. Sosimus Mitang (2008-2013)       

Kepala Perwakilan NTT di Jakarta, menjabat Kepala Dinas dan Badan lingkup Pemkab Sikka: Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas LLAJR, Kepala BKD, Kepala Kesbangpol , Asisten III, Sekda Sikka. 

Sosimus Mitang melanjutkan pembangunan dan peningkatan  jalan Lingkar luar, memperluas  ruas jalan negara Maumere - Larantuka (terminal Lokaria -kewapante).     

Drs. Yosep Ansar Rera (2013-2018)  

Camat Nita, Sekretaris DPRD Kabupaten Sikka, Kepala Kesbangpol, Sekda Kabupaten Ende, Wakil Bupati Sikka. 

Ansar Rer membangun pertanian,  perikanan, pariwisata, gedung Kantor Bupati Sikka di Jalan El Tari Maumere, Sikka Convention Center (SCC). 

Fransiskus Roberto Diogo, S. Sos, Msi.(2018-2023)                   

Camat Nelle, Sekretaris Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sikka.  Beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan  orang tua yang kurang dan tidak mampu. 

Yuventus Prima Yoris Kago, SH (2024-2029) 

Staf Tenaga Ahli  Presiden, staf ahli Kementerian  Pertanahan, Aktivis, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia. 

RPJMD 2025-2029 memuat kegiatan, pendidikan, ketahanan pangan, infrastruktus jalan, pariwisata, LH, UMKM, koperasi, konektivitas wilayah,  pertanian, perikanan, pengelolaan sampah, PAD. Satu RTM satu sarjana, dll.

Mancermati serta membandingkan dari apa yang telah dibuat dan yang akan dibuat dari PS da Cunha Hingga Yuventus Prima Yoris Kago maka menurut penulis ada beberapa hal yang menjadi benang merah.                          

Pertama, sektor pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, pariwisata, pendidikan, UMKM, koperasi, infrastruktur jalan, PAD, LH mendominasi dan menjadi skala prioritas.                        

Kedua, hal hal yang terkesan monumental seperti  Gelora Samador, Unipa, Sawah Magepanda, Waigete, Nebe, kakao, kopi, cengkeh, gedung kantor Bupati di Jalan El Tari, lingkar luar, penataan taman kota yang indah, RSPD. 

Ketiga; dari PS da Cunha Hingga Fransiskus Roberto Diogo adalah pemimpin yang sarat pengalaman di swasta maupun di  birokrasu serta matang dan dibesarkan dalam dinamika politik tensi tinggi di era Orla, Orba Reformasi. Mereka meniti karier dari dasar hingga mencapai puncak kekuasaan.

Keempat; Bupati Sikka dan Wakil Bupati Sikka 2024-2029 adalah perpaduan antara aktivis dan politisi. Bupati usia sangat muda 33 tahun, energik.   

Keempat hal ini kemudian, bisa menjadi kesamaan serta pembeda dari aspek    kepemimpinan, ketokohan serta program yang telah dan akan membawa  rakyat Sikka menuju sejahtera atau menuju Maumere Baru?                                

Menuju Maumere Baru

Mesti ada pembeda dari yang dulu dengan sekarang maka dikatakan Maumere Baru

Gambaran benang merah di atas ( poin pertama) menunjukkan bahwa semestinya dalam bahasa perencanaan lebih tepat dinarasikan dengan kata peningkatan, pengembangan, perluasan, pertumbuhan kerena hal yang sama dilaksanakan kembali atau daur ulang. 

Memang, melanjutkan hal baik dari pemimpin sebelumnya adalah sesuatu yang baik namun masyarakat juga punya hak untuk menagih janji tentang Menuju Maumere Baru itu seperti apa. 

Kerena bagi masyarakat justru hal (menuju Maumere baru) inilah mereka telah menjatuhkan pilihannya kepada paket JOSS. Dan karena terpilih maka   Bupati dan Wakil Bupati wajib hukumnya untuk menepati sesuai janji saat kampanye. 

Kalau terkesan apa yang akan dibangun masih seputar konsep peningkatan, pertumbuhan, perluasan maka titik poin tentang menuju Maumere baru belum nampak. Oleh karena itu program mesti memunculkan hal baru untuk membedakan ini yang lama dan ini yang baru. 

Menuju Maumere baru tidak hanya dalam konteks pemimpin yang baru namun dalam konteks pemimpin baru yang memiliki  pemikiran dan program baru dalam membangun Sikka bukan sekadar daur ulang.         

Apanya yang baru?

Dialektika tentang apanya yang baru? Mesti menjadi tantangan yang perlu dijawab pemimpin Sikka 2024-2029, sehingga Menuju Maumere Baru tidak sekedar marketing politik saat kampanye namun mesti diimplementasikan dalam bentuk program apalagi telah dirumuskan dalam RPJMD 2025-2029. 

Sebagai masyarakat kabupaten Sikka, penulis ingin memberikan usul saran kepada Bupati dan Wakil Bupati Sikka 2024-2029 agar dalam merencanakan program ke depan yang dapat mencirikan atau menjawab frasa inilah Menuju Maumere Baru melalui kegiatan sebagai berikut.  

  1. Optimalisasi fungsi bendungan Napung Gete melalui pembukaan sawah baru sepanjang wilayah utara dari Hikong sampai Magepanda. Ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. 
  2. Optimalisasi fungsi bendungan Napung Gete melalui  pemasangan jaringan pipa air minum bersih untuk melayani kebutuhan air bersih masyarakat Kabupaten Sikka
  3. Memperjuangkan skema anggaran dimana struktur APBD yang sebelumnya didominasi oleh dana DAU menuju ke skema anggaran  keseimbangan antara DAU dan DAK, bila perlu DAK lebih dari DAU.

Hal ini sebagai pembuktian bahwa Bupati dan Wakil Bupati Sikka memiliki jaringan di tingkat pusat sebagaimana yang disampaikan saat kampanye dengan tagline JOSS Jaringan Oke Sikka Sejahtera.  

Dengan tiga terobosan tersebut, menurut penulis minimal telah  mewarnai konsep Menuju Maumere Baru

Kalau hanya mendaur ulang maka Menuju Maumere Baru hanya sebuah "Caelum in Umbra". 

Inilah pikiran tercecer yang bisa saya sampaikan sebagai bagian dari tanggung jawab masyarakat Kabupaten Sikka.

Akhirnya saya mengajak masyarakat Kabupaten Sikka dan para pemimpinnya (Bupati dan Wakil Bupati 2024-2029) untuk merenungkan  kata kata bijak "Janganlah surut kerena keterbatasan, jangan pula angkuh kerena rasa kesempurnaan, semuanya hanyalah sementara. Sekadar hidup dalam dunia fana, lakukanlah apa yang bisa kita lakukan, dengan kebenaran sebagai pegangan." (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved