Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif - Kepala OJK NTT Sarankan Hindari Investasi Bodong dengan 2L 

Sebenarnya prinsip dasarnya itu mempermudah baik masyarakat sebagai peminjam maupun sebagai penabung juga seharusnya bisa di sana.

|
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IKEL
PODCAST - Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu dan host jurnalis Pos Kupang, Ella Uzurasi dalam Podcast Pos Kupang, Kamis (17/07/2025). 

Kalau investasi bodong sendiri seperti apa? 

Investasi bodong itu kan sudah cukup banyak dan sudah cukup lama. Modusnya juga sudah berkali-kali baik yang berskala internasional beroperasi di NTT, skala nasional yang beroperasi di NTT, skala NTT yang beroperasi di NTT juga sudah banyak.

Ada Wein Group, KSP Sejahtera Bersama, ada di Larantuka, tapi kok masyarakat masih ada yang jadi korban.

Ini yang jadi keprihatinan kita tapi itu bukan masalah. Yang kami sangat sayangkan itu adalah sepertinya sudah begitu banyak kami adakan literasi keuangan baik melalui podcast, melalui saluran televisi, radio, media cetak dan kami langsung ke kampus-kampus bahkan ke daerah-daerah 3T kita sudah lakukan tapi kok masih ada juga.

Kasus terakhir ini adalah OMC yang ada di Ende. Biasanya begini, perlu warga NTT perhatikan, jangan setelah jadi korban baru ngadu.

Harusnya begitu ada tawaran dari penyedia itu ditanya dulu, dicek dulu di OJK, berizin atau tidak, kalau berizin pastikan ada kita berikan beberapa kanal untuk layanan masyarakat.

Bisa ditelepon di 157, bisa di WA 081 157 157 157, bisa dengan sikapi uangmu melalui email, bisa melalui portal sipasti.ojk.go.id. jadi disamping mengecek di situr resmi OJK, bisa telepon, atau bisa datang ke OJK NTT.

Jadi kita sudah sediakan begitu banyak sarana untuk sebelum transaksi, cek dulu. 

Kembali ke kasus di Ende, beberapa masyarakat mengadu ke kami tapi setelah jadi korban, sayang sekali. 
Kalau ada tawaran investasi dari manapun itu coba dilakukan pengecekan berizin atau tidak. Kemudian setelah itu baru masuk prinsip dasar dari investasi.

Ada dua L. Legal dan logis. Legal itu artinya berizin tidak? Logisnya itu masuk akal tidak kalau ada perusahaan investasi yang menawarkan 10 persen per bulan. Usaha apa itu? Pertumbuhan ekonomi Indonesia saja hanya berapa persen.

Tiga koma kalau NTT, empat, hampir lima untuk Indonesia, bandingkan juga dengan deposito di bank, berapa persen? Paling di bank itu 4.5 sampai 5.5 persen per tahun. Kalau ada yang nawarnya 10 persen per bulan, apalagi yang 30. Jadi di sini lah kami sangat harapkan kerjasama dari masyarakat sebelum jadi korban, cek dulu. Jangan setelah jadi korban baru ngadu. (uzu)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved