Belu Terkini
Cegah Peredaran Beras Oplosan dan Praktik Curang, Pemkab Belu Siapkan Pengawasan Ketat di Pasar
Dinas Ketahanan Pangan, serta aparat pengawasan lainnya untuk melakukan operasi dan verifikasi ulang terhadap pelaku usaha beras.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Sipri Seko
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Pemerintah Kabupaten Belu melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagin) akan memperketat pengawasan ketat terhadap potensi beredarnya beras oplosan dan takaran penjualan beras di wilayah Kabupaten Belu.
Kepala Dinas Perdagin, Fransiskus Asten, menyatakan pihaknya akan melakukan koordinasi lintas sektor bersama mitra kerja seperti Bulog, Dinas Ketahanan Pangan, serta aparat pengawasan lainnya untuk melakukan operasi dan verifikasi ulang terhadap pelaku usaha beras.
“Kami akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan terhadap distributor dan pedagang beras. Jika ditemukan indikasi beras oplosan atau kecurangan takaran, maka kami akan mengambil tindakan sesuai regulasi,” tegas Fransiskus saat ditemui Pos Kupang di ruang kerjanya, Selasa (15/7/2025).
Fransiskus mengakui sejauh ini belum ada laporan resmi maupun surat edaran dari pemerintah pusat terkait temuan beras oplosan di Kabupaten Belu. Namun demikian, ia menekankan bahwa langkah antisipasi tetap harus dilakukan sejak dini.
“Meski belum ada informasi resmi atau edaran dari pusat, kami tetap siaga. Apalagi sudah ada laporan di daerah lain, jadi potensi itu bisa saja terjadi di wilayah kita. Maka dari itu, verifikasi ulang terhadap pelaku usaha akan dilakukan,” jelasnya.
Dalam pengawasan nanti, Dinas Perdagin akan memastikan kelengkapan izin usaha, kelayakan sarana penyimpanan, serta alat ukur yang digunakan pedagang sesuai standar. Selain itu, juga akan menyasar pasar-pasar tradisional dan pusat distribusi beras di Belu.
Fransiskus juga mengimbau masyarakat untuk turut serta mengawasi dan melaporkan jika menemukan adanya beras yang mencurigakan, baik dari segi kualitas, kemasan, maupun harga yang tidak wajar.
“Kami minta partisipasi masyarakat. Jika menemukan beras yang diduga oplosan, segera laporkan. Kami akan turunkan tim untuk melakukan pengecekan dan penindakan,” katanya.
Terkait kondisi harga beras di pasaran, Fransiskus menyebut saat ini relatif stabil karena wilayah Belu baru saja selesai masa panen. Cuaca yang mendukung juga membantu meningkatkan produksi beras lokal, sehingga pasokan masih mencukupi.
“Panen sudah selesai, dan stok beras cukup. Harga juga belum menunjukkan lonjakan signifikan. Tapi kami tetap pantau, terutama karena beras merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok,” pungkasnya. (gus)
Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS
Pengurusan Paspor Elektronik di Kanim Atambua Meningkat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Belu Serahkan SK Tahap II Bagi 623 PPPK dan 1 CPNS IPDN |
![]() |
---|
Finalis RRI Atambua Wakili Empat Kabupaten di Ajang Bintang Radio Korwil VI Kupang |
![]() |
---|
Dana Transfer Pusat ke Daerah Tahun 2026 Dipangkas, Kabupaten Belu Akan Kehilangan Rp 105 Miliar |
![]() |
---|
WBP Lapas Atambua Tanam Semangka untuk Bekal Hidup Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.