NTT Terkini

Anak NTT Lolos PT Nasional, Tembus Sekolah Kedinasan, Quick Wins Melki-Johni Hasil Positif

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatatkan capaian  strategis melalui Program Quik Win, khususnya dalam bidang pendidikan

|
KOLASE POS-KUPANG.COM
DUET MELKI JOHNI - Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih, Melki Laka Lena - Johni Asadoma menjelang dilantik. Presiden Prabowo akan melantik 962 kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025). Sumber foto: Melki Laka Lena dan Johni Asadoma. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG -  Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatatkan capaian  strategis melalui Program Quik Win, khususnya dalam bidang pendidikan dan pengembangan  sumber daya manusia.

Salah satu kegiatan unggulan dalam program ini adalah Pendampingan  Masuk Perguruan Tinggi, TNI, Polri, dan Sekolah Kedinasan Tahun 2025, yang telah berhasil  mengantar ratusan siswa NTT menembus ketatnya seleksi nasional.

Program ini merupakan bentuk intervensi aktif Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas  Pendidikan dan Kebudayaan dalam menjawab rendahnya partisipasi lulusan SMA/SMK terhadap  jalur pendidikan dan penugasan negara, seperti perguruan tinggi kedinasan, akademi militer dan  kepolisian, serta PTN terkemuka.

Kendala klasik seperti minimnya informasi, kurangnya  persiapan akademik dan fisik, hingga keterbatasan ekonomi menjadi hambatan utama yang  berulang setiap tahun.

Baca juga: LIPSUS: 145.268 Anak NTT Tidak Sekolah, Cita-cita Api Ingin Jadi Polisi Pupus di Pasar

Namun, pada tahun ini, pola kerja terstruktur yang dirancang dalam kerangka Quik Win  terbukti memberikan hasil signifikan.

Sebanyak 124 siswa dari seluruh NTT dinyatakan lolos dan  diterima secara resmi di institusi TNI, Polri, dan sekolah-sekolah kedinasan milik negara. Ini  merupakan lonjakan progresif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana angka kelulusan  masih di bawah 100 siswa.

Capaian ini tidak datang tiba-tiba. Sejak Maret 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  NTT melaksanakan rangkaian kegiatan sistematis yang mencakup pemetaan minat siswa di 22  kabupaten/kota, peluncuran program oleh Gubernur NTT, pelaksanaan try out akbar serentak  bekerja sama dengan Ruang Guru, pendampingan fisik bersama TNI/Polri, hingga sosialisasi  daring yang menjangkau satuan pendidikan di pelosok.

Baca juga: LIPSUS: Nepotisme Warnai Seleksi PPPK di TTU  Pejabat Beri Rekomendasi untuk Keluarga

Sebanyak 2.137 siswa mengikuti program ini secara penuh, dan lebih dari 1.000 siswa berhasil menembus tahap seleksi akademik dan psikotes.

Tak hanya itu, angka penerimaan mahasiswa baru dari NTT melalui jalur SNBP dan SNBT  tahun 2025 juga melonjak signifikan.

Total 4.642 siswa diterima di berbagai perguruan tinggi  nasional, dari program studi vokasi hingga bidang-bidang strategis seperti kedokteran, pertanian,  hukum, dan teknik.

Kota Kupang dan Kabupaten Kupang masih menjadi dua wilayah dengan capaian tertinggi, namun sejumlah kabupaten di Flores, Alor, dan Sumba mulai menunjukkan tren peningkatan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo, menyampaikan bahwa program ini didesain sebagai upaya untuk menghadirkan keadilan akses pendidikan, bukan hanya di kota-kota besar, tetapi juga di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

“Kami tidak ingin ada satu pun anak NTT yang memiliki potensi tetapi gagal meraih masa  depannya hanya karena kurang informasi atau tidak ada pembinaan. Program ini hadir untuk  menjembatani kesenjangan itu,” ujar Ambrosius Kodo, kepada media, Jumat (11/7/2025).

KADIS - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo memperingatkan para kepala sekolah (Kepsek) SMA/SMK tentang pungutan yang harus melihat batas wajar. 
KADIS - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo memperingatkan para kepala sekolah (Kepsek) SMA/SMK tentang pungutan yang harus melihat batas wajar.  (POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI)

Menurut Ambrosius Kodo, pendampingan ini bukan semata bimbingan teknis, melainkan juga  transformasi  karakter generasi muda agar siap menghadapi persaingan nasional secara tangguh.

“Kami membangun pola pendampingan yang terintegrasi dari pemetaan minat, pelatihan fisik dan  akademik, hingga simulasi tes berbasis CAT. Semua dirancang untuk memastikan siswa-siswi NTT benar-benar siap bersaing,” tambah Ambrosius Kodo.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved