Opini
Opini: Merancang Christian Center di Kabupaten Rote Ndao
Maka Christian Center di Kabupaten Rote Ndao bukan hanya harus indah dan modern, tetapi berakar pada alam dan budaya lokal.
Lebih lanjut, dalam riset terbaru Kleden (2023) tentang teologi kontekstual di NTT, disebutkan bahwa banyak gereja lokal kehilangan daya transformasi karena tidak memiliki ruang pembinaan yang mengakar secara budaya dan spiritual.
Inilah tantangan yang bisa dijawab melalui perancangan pusat Kristen terpadu.
Fungsi Holistik: Spiritualitas, Pendidikan, dan Budaya
Christian Center yang dirancang secara baik dan terintegrasi bisa menjalankan fungsi:
- Spiritual – ruang ibadah terbuka dan kapel yang adaptif, tempat retret, serta taman doa kontemplatif.
- Pendidikan – ruang pelatihan guru agama, sekolah kepemimpinan Kristen, pelatihan karakter pemuda.
- Budaya – galeri seni Kristen Rote, museum perkembangan gereja lokal, teater mini untuk drama liturgis.
- Sosial-Komunitas – pusat pengembangan ekonomi gereja, ruang pertemuan lintas denominasi, pelatihan kewirausahaan rohani.
Ini sejalan dengan pandangan Donna Zohar & Ian Marshall (2020) dalam Spiritual Capital, bahwa bangunan religius tidak boleh hanya menjadi tempat ritual, tetapi juga pusat pengembangan nilai, karakter, dan komunitas yang berkelanjutan.
Mewujudkan Iman Melalui Ruang
Perencanaan Christian Center bukan semata proyek desain, tetapi tindakan iman yang konkret.
Menurut penelitian Widodo (2023) dalam Jurnal Arsitektur dan Ruang Spiritualitas, tempat ibadah yang menyatu dengan budaya lokal menciptakan efek psikologis yang mendalam: rasa memiliki, kedekatan rohani, dan keintiman spiritual.
Hal ini penting di tengah meningkatnya jarak psikologis antara umat dan gereja karena bangunan gereja yang seringkali terasa asing, monumental, dan tidak menyentuh sisi emosional lokal. Maka, Christian Center di Rote harus menjadi “rumah iman” yang ramah, terbuka, dan penuh makna.
Tantangan dan Jalan ke Depan
Tentu saja, tantangan utama meliputi pendanaan, manajemen pasca-pembangunan, serta harmonisasi lintas gereja.
Namun, sebagaimana dicatat dalam laporan UNESCO (2021) tentang culture-based community development, proyek yang dirancang dengan melibatkan masyarakat lokal, tokoh gereja, akademisi, dan pemerintah, memiliki daya tahan dan keberlanjutan tinggi.
Rancang bangun yang partisipatif bukan hanya lebih inklusif, tetapi juga lebih memiliki.
Penutup: Sebuah Panggilan Iman
Merancang Christian Center di Rote Ndao adalah sebuah panggilan spiritual dan arsitektural.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.