NTT Terkini

Ketua Fraksi Amanat Sejahtera DPRD NTT Sebut Citra Kepolisian Alami Keterpurukan

Anggota DPRD NTT Dapil V ini merespons berbagai persoalan yang dilakukan sejumlah oknum Kepolisian, khususnya lingkup Polda NTT.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Ketua Komisi Amanat Sejahtera DPRD NTT Kristoforus Loko menyebut citra Kepolisian di NTT mengalami keterpurukan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Ketua Fraksi Amanat - Sejahtera (PAN & PKS) DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) Kristoforus Loko menyebut citra Kepolisian di NTT sedang mengalami keterpurukan. 

Kristo Loko berkata, menjelang perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara, ada dua dimensi dalam merayakannya. Selain syukuran, tapi perlu ada refleksi pada berbagai catatan dan capaian sebelumnya. 

"Saya perlu sampaikan selamat untuk perayaan ini, dan juga Pak Kapolda NTT. Dinamika sejarah, dinamikanya pasang surut. Kalau di sana sini masih ada kekurangan, kelemahan, tentu perlu membuka diri, hati terhadap kritik dan masukkan masyarakat," ujarnya, Jumat (27/6/2025). 

Refleksi itu bisa berupa catatan atau pendapat dari publik. Tibanya pada usia seperti ini harus bisa membawa Polri semakin dipercaya masyarakat. Kepolisian adalah pelindung dan pengayom masyarakat. 

Baca juga: 30 Polisi Cilik Meriahkan Hari Bhayangkara Ke-79 di Polres Kupang


Berbagai kekurangan di pelayanan maupun penegakan hukum harus menjadi bahan refleksi. Kedepan, Polri perlu menjadi kebanggaan masyarakat dan profesional serta memiliki integritas. 

"Sehingga rakyat sungguh-sungguh merasakan bahwa institusi Kepolisian ini melindungi, yang mengayomi masyarakat. Catatan prestasi selama ini perlu diapresiasi. Catatan miring dari masyarakat, harus dijadikan sebagai hal konstruktif merubah citra kinerja institusi Kepolisian," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD NTT ini. 

Anggota DPRD NTT Dapil V ini merespons berbagai persoalan yang dilakukan sejumlah oknum Kepolisian, khususnya lingkup Polda NTT.

Sejumlah masalah yang melibatkan oknum Kepolisian muncul belakangan ini di NTT. 

"Tentu pada level leadership kepemimpinan, ini menjadi tantangan untuk Pak Kapolda NTT baru bagaimana membangkitkan citra Kepolisian di NTT yang sedikit terpuruk dengan kasus-kasus yang ada ini," katanya. 

Berbagai kasus itu, kata dia, seperti masalah dugaan kekerasan seksual pada anak di bawah umur dengan tersangka mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Lukman. Begitu juga dengan masalah lain yang akhir-akhir ini mencuat ke publik. 

Menurut Kristo Loko, beragam masalah ini perlu kerja keras untuk mengembalikan citra positif. Akibat dari masalah-masalah itu, memang menimbulkan persepsi buruk terhadap Kepolisian. 

Baca juga: DPRD NTT Kecam Keras Tindakan Tak Manusiawi Majikan Terhadap ART Asal Sumba di Batam

"Bagaimanapun Polisi ini penegak hukum, harus menjadi suri tauladan bagi masyarakat," katanya. 

Sekalipun perbuatan itu hanya dilakukan oleh oknum tertentu, namun pendapat publik justru menyoroti institusi Kepolisian. Hal itu membuat cacat pada institusi dan menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat. 

Untuk itu, Kristo Loko meminta anggota Kepolisian agar bisa menjaga integritas dan bekerja secara profesional. Polri harus menomorsatukan pelayanan yang Presisi dan membanggakan bagi masyarakat. 

"Perlu ada membenah diri. Selamat merayakan HUT Polri. Tetap menjadi Bhayangkara Negara yang disegani karena integritas, kredibilitas, profesionalisme pelayanannya," katanya. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved