ART Asal Sumba Dianiaya
DPRD NTT Kecam Keras Tindakan Tak Manusiawi Majikan Terhadap ART Asal Sumba di Batam
Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), David Imanuel Boimau, mengecam keras tindakan kekerasan yang dialami oleh seorang ART asal Sumba.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rey Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), David Imanuel Boimau, mengecam keras tindakan kekerasan yang dialami oleh seorang Asisten Rumah Tangga (ART) asal NTT bernama Intan, di kawasan Sukajadi, Batam.
Korban dilaporkan mengalami perlakuan tidak manusiawi dari majikan dan rekan kerjanya, yang menuai reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk wakil rakyat dari Komisi I DPRD NTT ini.
"Kejadian ini sangat tidak manusiawi," ujar David saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Senin, 23 Juni 2025.
Politisi Partai Hanura ini meminta agar aparat penegak hukum bertindak tegas dan memproses kasus ini secara adil, tanpa pandang bulu.
Ia menekankan pentingnya keadilan bagi para pekerja asal NTT yang merantau demi menghidupi keluarga mereka.
"Harus memberikan tindakan tegas supaya menjadi pembelajaran bagi orang-orang NTT yang bekerja di luar untuk mendapat keadilan," tegasnya.
David juga menyoroti pentingnya peran Pemerintah Provinsi NTT dalam menangani kasus seperti ini.
Ia mendesak Gubernur NTT untuk tidak lepas tangan, melainkan memberikan perhatian dan intervensi yang nyata.
"Gubernur NTT harus serius dan memberikan perhatian khusus dalam menangani kasus ini. Jangan hanya dijadikan konsumsi publik, tapi ditindaklanjuti dengan kebijakan dan perlindungan nyata bagi tenaga kerja asal NTT," katanya.
Selain itu, ia meminta agar pemerintah dan perusahaan penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal NTT lebih selektif dalam proses rekrutmen dan pelatihan. Para calon pekerja harus dibekali kemampuan yang cukup sebelum diberangkatkan.
David juga mengajak seluruh pekerja asal NTT, baik di dalam maupun luar negeri, untuk berani menyuarakan kondisi mereka jika mengalami intimidasi atau perlakuan tidak manusiawi.
"Pekerja NTT yang sedang ditekan atau mendapat perlakuan tidak layak, harus berani bicara agar bisa mendapat perhatian dari pemerintah maupun lembaga lainnya," tutupnya. (rey)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.