NTT Terkini
Demonstrasi Aliansi Rakyat Menggugat di Depan Polda NTT, Tuntut Kapolres Rote Ndao Dipecat
Hingga pukul 11.42 WITA, jumlah massa tercatat sekitar 22 orang yang terdiri dari mahasiswa, aktivis lingkungan, serta perwakilan masyarakat hutan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Aliansi Rakyat Menggugat menggelar demonstrasi di depan Markas Polda NTT, Jumat (12/9/2025) menuntut Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono.
Koordinator umum aksi Astro Pelle menegaskan, tuntutan pemberhentian Kapolres Rote Ndao menjadi salah satu poin dari lima poin tuntutan yakni, penghentian kekerasan aparat, penindakan terhadap oknum yang memukul peserta aksi, penolakan terhadap aktivitas PT Bo'a Development yang menebang mangrove, serta penegasan agar polisi menghentikan tindakan represif terhadap masyarakat adat.
Ia juga menegaskan, aksi ini bukan sekedar unjuk rasa biasa. Demonstrasi kali ini hanyalah “jilid satu” dan siap berlanjut ke jilid berikutnya jika tuntutan mereka tidak ditanggapi serius oleh Kapolda NTT.
Pantauan POS-KUPANG.COM, sejak pukul 11.28 WITA puluhan massa mulai berdatangan membawa poster berisi kritik, di antaranya bertuliskan “Hentikan tindakan brutal kepolisian terhadap massa aksi,".
Hingga pukul 11.42 WITA, jumlah massa tercatat sekitar 22 orang yang terdiri dari mahasiswa, aktivis lingkungan, serta perwakilan masyarakat hutan.
“Hari ini demo jilid satu. Jika tuntutan kami tidak didengar, besok dan seterusnya akan ada jilid dua, tiga, bahkan lebih besar. Kami tidak akan pulang sebelum Kapolda NTT mendengar suara kami,” ujarnya, Jumat (12/9).
Baca juga: "NTT Darurat Keadilan" Tuntut Pembebasan Aktivis di Rote Ndao dan Usut Kekerasan Aparat
Sekitar pukul 11.48 WITA, orasi semakin ramai dipimpin oleh Lens Nino bersama kawan-kawannya. Massa berdiri di depan gerbang Polda NTT dengan suara lantang.
Sementara itu kondisi lalu lintas tetap berjalan lancar bahkan beberapa pengemudi kendaraan roda empat terlihat memberikan dukungan dari dalam mobil sembari meneriakan kata "lanjutkan".
Berdasarkan pantauan POS-KUPANG sekitar pukul 12.22 aksi demo masih dilakukan dan secara bergantian menyuarakan tuntutan tersebut.
"Masyarakat di NTT dibungkam dengan ajakan tindakan mengajak untuk berdoa untuk menutupi keadilan dan kebenaran," ujar Andi Sanjaya Kordinator BEM Nusantara.
Poster tulisan beberapa poster terpampang jelas dalam aksi demo salah satu poster yang paling besar yaitu dengan tulisan "Aliansi Rakyat Mengubah NTT Darurat Keadilan Bebaskan Erasmus Frans Mandato Tanpa Syarat. Acab 1312 dan tulisan kecil pada sudut positif yaitu Polisi Bajingan. (iar)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Launching Telemedicine, Bupati TTS: Ini Bukan Inovasi, Tapi Terobosan |
![]() |
---|
PLN Pulihkan 4.815 Pelanggan Listrik Pasca Banjir Bandang Nagekeo |
![]() |
---|
"NTT Darurat Keadilan" Tuntut Pembebasan Aktivis di Rote Ndao dan Usut Kekerasan Aparat |
![]() |
---|
BERITA POPULER- Aksi Demo Ricuh di Rote, Meninggalnya Pasien Bayi Asal Malaka, Hasil Tour de EnTeTe |
![]() |
---|
Fraksi Amanat Sejahtera DPRD NTT Minta Pemprov Serius Tanggapi Bencana Nagekeo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.