Opini
Opini: Dukungan SBSN dalam Pembangunan Infrastruktur Pendidikan pada Universitas Timor
Keterbatasan ruang kelas menjadi persoalan utama yang menghambat proses pembelajaran yang optimal.
Oleh: Putu Odetta Krisanty Nareswari
POS-KUPANG.COM - Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membentuk kualitas individu dan menentukan arah kemajuan suatu bangsa.
Di era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, pendidikan menjadi kunci strategis untuk membuka peluang kesuksesan dan membangun masa depan yang lebih cerah.
Namun, kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kurikulum atau tenaga pendidik, melainkan juga sangat bergantung pada tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.
Universitas Timor (Unimor), sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di wilayah perbatasan Indonesia, menghadapi tantangan serius dalam hal infrastruktur pendidikan.
Sejak berdiri sebagai perguruan tinggi negeri, Unimor tentunya terus berbenah dalam meningkatkan kualitas akademik. Namun, realita di lapangan berkata lain.
Keterbatasan ruang kelas menjadi persoalan utama yang menghambat proses pembelajaran yang optimal.
Saat ini, Sebagian besar kegiatan perkuliahan masih dilakukan di bangunan sewaan, yang tentu saja memiliki keterbatasan dalam hal kenyamanan, kapasitas, dan ketersediaan fasilitas pendukung.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada efektivitas kegiatan belajar mengajar, tetapi juga berpengaruh terhadap semangat belajar mahasiswa dan kualitas output lulusan.
Oleh karena itu, peningkatan dan pengembangan sarana prasarana, termasuk pembangunan gedung perkuliahan permanen, menjadi kebutuhan yang mendesak untuk mendukung visi Universitas Timor sebagai pusat pendidikan unggul di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Menghadapi keterbatasan anggaran pembangunan di sektor pendidikan, pemerintah Indonesia telah mengembangkan inovasi pembiayaan syariah melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Instrumen ini tidak hanya menjadi sumber pembiayaan alternatif yang sah secara syariah, tetapi juga telah terbukti efektif dalam mendorong realisasi berbagai proyek infrastruktur, termasuk Pembangunan Laboratorium pada Unimor.
Gedung yang memiliki luas total 3.900 m 2 dan terdiri dari tiga lantai dirancang khusus untuk menunjang kegiatan praktikum mahasiswa lintas jurusan.
Semula proyek ini ditargetkan selesai pada akhir 2024, namun terkendala pada proses administrasi, penyelesaiannya baru bisa direalisasikan pada triwulan I tahun 2025.
Meski demikian, kehadiran gedung ini telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap proses pembelajaran di kampus.
Laboratorium komputer di gedung tersebut kini aktif digunakan oleh mahasiswa jurusan Teknologi Informasi (TI) dan Ekonomi untuk mendukung kegiatan praktikum.
Pihak kampus berharap dukungan SBSN tidak berhenti di pembangunan laboratorium saja, tetapi berlanjut pada penyediaan gedung perkuliahan permanen, ruang dosen, dan fasilitas akademik lainnya.
Universitas Timor menjadi salah satu contoh nyata dari institusi yang sangat membutuhkan intervensi pembiayaan seperti SBSN.
Dengan adanya alokasi SBSN proyek, universitas dapat membangun ruang-ruang kelas permanen, laboratorium, perpustakaan, serta fasilitas penunjang lain yang selama ini masih belum tersedia secara layak.
Hal ini tentu akan meningkatkan kualitas layanan akademik sekaligus memperkuat citra institusi sebagai pusat pembelajaran unggulan di kawasan perbatasan.
Skema pembiayaan SBSN memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan sumber anggaran reguler.
Pertama, proyek yang dibiayai melalui SBSN dipilih secara ketat dan harus memenuhi standar kelayakan teknis dan administratif, sehingga menjamin kualitas pelaksanaan.
Kedua, pelaporan keuangan dan progres fisik proyek dilakukan secara berkala dan terpantau langsung oleh Kementerian Keuangan, sehingga menjamin akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana.
Ketiga, pembiayaan SBSN mendorong penerapan prinsip syariah dalam pengelolaan keuangan negara, yang sejalan dengan nilai-nilai etika dan keberlanjutan.
Melalui sinergi antara Universitas Timor, Kementerian Pendidikan Tinggi, serta Kementerian Keuangan, diharapkan pada tahun-tahun mendatang proyek pembangunan kampus melalui SBSN dapat terealisasi.
Hal ini menjadi peluang besar untuk menjawab tantangan keterbatasan infrastruktur sekaligus menciptakan lingkungan belajar yang lebih layak dan kondusif.
Pemanfaatan SBSN mencerminkan komitmen negara dalam membangun masa depan generasi muda Indonesia, termasuk mereka yang berada di wilayah timur dan perbatasan.
Investasi melalui SBSN pada akhirnya adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa secara keseluruhan. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Putu Odetta Krisanty Nareswari
Surat Berharga Syariah Negara
Universitas Timor
Opini Pos Kupang
POS-KUPANG. COM
Unimor
Opini: Menuju Sekolah Cerdas, Integrasi Deep Learning dan AI dalam Transformasi Pembelajaran |
![]() |
---|
Opini - Implikasi Kebijakan Pembekuan Rekening Tidak Aktif Selama 3 Bulan Oleh PPATK |
![]() |
---|
Opini: Saatnya Keuangan Syariah Jadi Motor Penggerak Ekonomi Nasional |
![]() |
---|
Opini: Membangun Literasi, Membangun Manusia, Membangun Ekonomi |
![]() |
---|
Opini: Temuan BPK 2024, Alarm Sistemik Korupsi Struktural Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.